Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan ingin membuat rumah subsidi di perkotaan. Nantinya rumah subsidi di perkotaan akan dibuat berupa rumah susun (rusun).
Agar hal itu bisa dijalankan dengan baik, Ara meminta masukkan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hingga perbankan.
"Kita akan sasar masyarakat berpenghasilan tanggung, supaya kita juga tolong bank juga persiapkan program-programnya supaya di kelas menengah juga bisa kita sentuh," katanya dalam acara Sosialisasi KUR Perumahan di Wisma Danantara Indonesia, Senin (8//9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ara menuturkan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan sederet kebijakan untuk mempermudah pemilikan rumah tapak subsidi, mulai dari penambahan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) hingga menggratiskan BPHTB untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Saya akan buat, nanti masukan-masukan semua, bagaimana kita siapkan (rumah subsidi) di kota-kota besar, Pak. Tentu mesti rumah susun, Pak karena harga tanahnya sudah naik," tutur Ara.
Ia juga berharap pihak perbankan dan developer bisa membantu menyiapkan rumah subsidi untuk masyarakat di kota-kota besar.
"Mohon dukungannya supaya program itu bisa berjalan dengan baik ke depan," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie mengungkapkan, adanya kredit usaha rakyat (KUR) perumahan ini bisa membantu masyarakat memiliki rumah, apalagi bunga yang dikenakan 5 persen untuk KUR perumahan dan 9-12 persen untuk bunga komersil yang dinilai cukup konsisten.
"Di Thailand kredit untuk perumahan itu 4-5 persen, di Filipina 6-9 persen, di Singapura 5-6 persen, jadi dengan subsidi bunga ini tentu banyak sekali manfaatnya untuk kita bisa menggerakkan backlognya dan lebih kompetitif," ujar Anin.
Selain itu, adanya KUR Perumahan ini juga bisa menyerap tenaga kerja karena pembangunan rumah bisa menjadi masif dengan adanya pinjaman kredit. Hal ini bisa menggerakkan hingga 140 sektor lainnya, mulai dari semen hingga transportasi.
"Data Kementerian PUPR mencatat bahwa setiap pembangunan satu rumah menyerap rata-rata 2-5 persen tenaga kerja langsung dan mendorong lebih dari 140 sektor industri terkait mulai dari semen, baja, dan jasa transportasi," ungkapnya.
Sebagai informasi, dari sisi permintaan, KUR Perumahan ini bisa digunakan untuk membangun rumah berupa rumah tunggal, rumah deret, rumah susun hingga rumah kantor. Sementara itu, dari sisi penyediaan, KUR Perumahan bisa digunakan untuk membangun rumah dan perumahan.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/zlf)