.webp)
Ibu dan anak asal Jepang tinggal di apartemen yang penuh sesak dengan barang dan sampah. Meski berasal dari keluarga berada, mereka hidup dalam keadaan yang memprihatinkan.
Dilansir dari South China Morning Post, Nachiko Tanaka (83) dan anaknya, Akane (47), tinggal di distrik Tokyo yang ramai. Ibu dan anak itu menganggur tetapi memiliki bangunan apartemen berisi 7 unit.
Keduanya menempati empat unit apartemen, sedangkan sisanya disewakan. Pendapatan dari sewa tersebut lebih dari 400.000 yen atau sekitar Rp 43,9 juta (kurs Rp 109,8). Suami Nachiko juga meninggalkan uang pensiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nachiko mengatakan dirinya berasal dari latar belakang keluarga bisnis yang kaya. Lalu, suaminya bekerja di bidang pendidikan.
Meski demikian, mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan. Ibu dan anak itu mulai kehilangan arah ketika suami Nachiko meninggal dunia. Mereka tidak tahu bagaimana cara mengurus diri dan menata rumah.
Pintu depan hunian mereka dipenuhi dengan pesanan paket yang belum dibuka. Ruang tamunya sesak dengan tumpukan buku, kaleng, dan tas belanja.
Lalu, meja dapurnya pun dipadati cucian kotor dan saos. Penanak nasinya rusak dan banyak makanan masih belum dibuka serta kedaluwarsa.
"Kita membeli apa yang kita suka tapi tidak pernah menggunakannya tepat waktu sehingga terus menumpuk. Ketika kita mulai membersihkan, kita menjadi terlalu lelah dan menyerah," kata Nachiko dikutip dari South China Morning Post, Kamis (14/8/2025).
Mereka sering memesan makanan dan mandi di pemandian umum. Untuk mencuci baju, keduanya menggunakan laundry dengan pelayanan mandiri.
Kamar tidur mereka juga diisi dengan banyak barang, pintunya hanya bisa dibuka sedikit karena terhalang rongsokan. Nachiko tidur dengan cara duduk di atas sejumlah benda, lalu mendorong beberapa ke samping dan berbaring.
 Ibu dan Anak Tinggal di Apartemen Penuh Barang berantakan Foto: Handout via South China Morning Post |
Akane menceritakan sang ayah sering mengajak mereka ke luar negeri. Keluarganya menikmati makanan lezat dan barang-barang bagus.
"Ayah saya sangat berorientasi keluarga. Dia memasak untuk kami. Pembantunya yang akan mengurus pekerjaan rumah. Kami punya anjing, dan keluarga kami sangat bahagia," ucapnya.
Namun semenjak kepergian ayahnya, dua saudara Akane pindah dan meninggalkan dirinya bersama sang ibunda. Nachiko dan Akane kesulitan mengurus diri sendiri dan tempat tinggal mereka lama-lama dipenuhi sampah.
"Bukan berarti kita tidak mau berubah, kita hanya tidak tahu harus mulai dari mana," katanya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/abr)
