Kacau! Penjualan Rumah di Jabodetabek Anjlok 49%

Kacau! Penjualan Rumah di Jabodetabek Anjlok 49%

ilham fikriansyah - detikProperti
Rabu, 13 Agu 2025 15:59 WIB
Ilustrasi rumah dijual.
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Jakarta -

Penjualan rumah di area Jabodetabek mengalami tren buruk di 2025. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya karena kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan pasar perumahan tapak di Jabodetabek mengalami perlambatan pada semester I 2025. Jumlah unit rumah yang diluncurkan turun 49 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Yunus menyebut ada sejumlah faktor yang menyebabkan penjualan rumah tapak mengalami perlambatan, salah satunya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen yang sempat terhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ada beberapa faktor mungkin yang bisa menyebabkan hal ini, seperti PPN 100% itu sudah berakhir di bulan Juni. Meskipun kita tahu di bulan Juli akhir kemudian diperpanjang, tapi ada gap antara itu yang akhirnya membuat pengembang juga tetap berhati-hati memantau pergerakan pasa," kata Yunus dalam acara Jakarta Property Market JLL di SCBD, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Faktor lainya karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Hal tersebut membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli rumah, sehingga turut berdampak pada pasar properti.

ADVERTISEMENT

Segmen kelas menengah ke bawah menunjukkan adanya keraguan yang lebih besar untuk membeli rumah karena kondisi ekonomi yang tidak pasti. Berbanding terbalik dengan segmen menengah ke atas yang menunjukkan transaksi beli rumah yang lebih banyak.

"Kemudian dari sisi segmentasi kita bisa lihat bahwa ada perubahan untuk segmen dari harga rumah Rp 1,3 hingga Rp 2 miliar terjadi pergerakan di angka 25%. Jadi kita lihat segmen menengah dan menengah ke atas cenderung lebih stabil dan kita bisa bilang mereka melakukan pembelian rumah," papar Yunus.

Meski ada penurunan jumlah unit rumah tapak yang diluncurkan, Yunus berujar secara permintaan tetap kuat. Bahkan, kota-kota mandiri yang sudah mapan di sekitar Jabodetabek terus mengalami perkembangan.

"Bahkan, terdapat satu perumahan skala besar yang diluncurkan dengan luas lebih dari 1.000 hektare di Tangerang. Ini menunjukkan bahwa sektor perumahan tapak masih menarik minat," ujarnya.

Yunus berharap angka penjualan rumah mengalami kenaikan di paruh akhir 2025. Berkat PPN DTP 100 persen yang kembali dilanjutkan pemerintah diharapkan dapat berdampak positif terhadap penjualan rumah tapak di Jakarta.

"Memang dengan adanya perpanjangan insentif pajak 100 persen di tengah tahun ini diharapkan juga dapat memberikan dampak positif terhadap penjualan rumah tapak di Jabodetabek," pungkasnya.

(ilf/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads