Pengusaha Properti di Jakarta Mau Digiring Masuk Pasar Modal

Pengusaha Properti di Jakarta Mau Digiring Masuk Pasar Modal

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 07 Agu 2025 18:31 WIB
Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar
Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar (Foto: Danica Adhitiawarman/detikcom)
Jakarta -

Para pengembang mendorong konektivitas antara realestate dengan pasar modal. Hal ini sebagai upaya memperoleh dana yang bisa membuat para pengembang di Jakarta tumbuh lebih sehat dan produktif.

Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar mengatakan sudah saatnya sektor realestat lebih terkoneksi dengan pasar modal. Pengembang pun juga membutuhkan dukungan dari investor global.

"Dari DKI Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan akses pengembang terhadap pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang. Saat ini baru sedikit," ujar Arvin dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI REI DKI Jakarta 2025 di JS Luwansa Hotel, Jl. H Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, DPP DKI REI juga berencana mendukung pengembang di Jakarta dengan membuat Jakarta Real Estate Fund melalui kerja sama dengan investor. Arvin meyakini realestat di Jakarta akan memasuki era baru dengan memanfaatkan pasar modal, infrastruktur, dan konektivitas global.

"Jakarta Real Estate Fund ini kita targetkan bisa mencapai angka Rp 100 triliun ini untuk di Jakarta developer besar-besar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Arvin menyebut masih sedikit pengembang yang memanfaatkan pasar modal untuk pendanaan mereka. Kebanyakan menggunakan perbankan. Namun tahun ini perbankan lebih berhati-hati dalam memberikan kredit pemilikan rumah (KPR).

Untuk program jangka panjang, ia akan membawa ke pasar modal, baik untuk IPO di Bursa maupun obligasi jangka panjang.

"Perbankan ini lebih bersifat jangka pendeknya, sedangkan equity atau modal yang kita harapkan itu bisa lebih jangka panjang untuk menyelesaikan proyek-proyek perumahan ini," kata Arvin di sela-sela acara.

DPP DKI REI pun menyasar pengembang menengah yang masih belum familiar dengan pasar modal. Akan ada lebih dari 50 pengembang berpotensi untuk IPO maupun obligasi.

Adapun kriteria pengembang tersebut antara lain asetnya dari land bank dan minimum aset sebesar Rp 50 miliar. Kemudian, laporan keuangan tidak boleh negatif selama dua tahun.

"Proyeksi dari pembangunan ini atau proyeksi dari proyek-proyek yang ada ini harus jelas. Yang terpenting laporan keuangan itu 2 tahun itu jangan sampai negatif saat ini," tuturnya.

Dengan ikut pasar modal, DPP DKI REI berharap bisa mengumpulkan dana buat membangun Jakarta. Arvin menyebut dana yang terkumpul diharapkan lebih dari Rp 10 triliun.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto mengatakan perusahaan realestat merupakan tulang punggung dari industri perumahan nasional. Ia berharap ada kebijakan berupa relaksasi untuk mendorong pembangunan 1 juta rumah di perkotaan.

"1 juta rumah itu adalah sebuah media strategis untuk dibangun karena yang akan men-support secara relaksasi, kebijakan, atau pembaharuan itu dari pemerintahan DKI," ucapnya.

(dhw/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads