Proyek pembangunan properti di Jakarta masih berpeluang besar bertumbuh di tahun ini. Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta Arvin F Iskandar optimistis sektor rumah tapak dan vertikal dapat terserap dan ramai peminat tahun ini.
"Kami tetap optimistis pembangunan properti untuk hunian masih terbuka lebar. Anggota kami masih terus membangun untuk menyediakan tempat tinggal yang layak dan ramah lingkungan," tutur Arvin seperti yang dikutip dari keterangan tertulis, pada Rabu (6/8/2025).
Hal ini didukung data dari riset konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia yang menyebutkan terdapat pengembangan proyek rumah tapak di atas areal seluas 785 hektare di Jakarta hingga semester pertama 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, DPD REI DKI Jakarta akan memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyediaan hunian bagi masyarakat. Arvin mengatakan pihaknya akan membahas perihal masalah perizinan, seperti masalah Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) hingga aturan seputar Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS).
"Di sisi lain, kami akan bekerja sama untuk penyediaan hunian layak di perkotaan seperti program yang digulirkan Pemprov DKI Jakarta, yakni hunian terjangkau milik," terangnya.
Rencananya, DPD REI DKI Jakarta akan mendorong proyek yang berkelanjutan dengan energi terbarukan sehingga lebih ramah lingkungan. Arvin ingin Jakarta dapat menjadi kota permukiman yang terjangkau dan memiliki kualitas lingkungan dan udara yang baik ke depannya.
"REI akan mendorong anggota untuk membangun proyek-proyeknya dengan energi baru terbarukan, serta akan bekerja sama dengan investor-investor global untuk penerapan energi baru terbarukan," ujar Arvin.
Di sisi lain, Arvin juga akan mendorong anggota DPD REI DKI Jakarta agar dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
"Latar belakangnya, saat ini, ratusan developer masih mengandalkan dana dari perbankan, namun belum melirik sumber pendanaan lain seperti pasar modal," ucap Arvin.
Pihaknya juga memfasilitasi koneksi developer dengan lembaga-lembaga pembiayaan internasional seperti private equity dan venture capital.
"Terkait hal itu, kami akan membentuk Jakarta Property Index untuk memberikan informasi yang lebih berkualitas sehingga prospek investasi sektor properti Indonesia lebih dikenal dan dipahami oleh para investor," jelasnya.
(aqi/aqi)