Saat ini posisi orang terkaya di India masih dipegang oleh pengusaha Mukesh Ambani. Bahkan namanya bertengger di posisi 18 sebagai orang terkaya di dunia menurut Forbes dengan nilai kekayaan mencapai US$ 92.5 miliar atau setara dengan Rp 1.500 triliun (kurs Rp 16.370).
Kekayaan Mukesh Ambani bisa terlihat dari istana yang dimilikinya di Mumbai, India. Berbeda dari istana orang kaya pada umumnya yang biasanya melebar, rumah Mukesh Ambani justru dibangun bak gedung pencakar langit setinggi 173 m atau setara dengan gedung perkantoran 60 lantai. Aslinya rumah ini hanya terdiri dari 27 lantai saja.
Dilansir laman Guinness World Records, rumah keluarga Ambani ini pernah memecahkan rekor dunia sebagai rumah pribadi terbesar, tertinggi, dan termahal di dunia. Namun, rekor tersebut saat ini sudah digeser dengan rumah-rumah dari negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, rumah ini memiliki sebutan yakni Antillia yang terinspirasi dari nama pulau mistis Antillia di Atlantik. Dalam sejarah, pulau tersebut tidak pernah terlihat wujud aslinya seperti mitos.
Meskipun inspirasi namanya cukup mistis, arsitektur rumah Antilia justru kebalikannya. Perancang rumah 27 lantai tersebut adalah arsitek asal Amerika Perkins & Will. Ia dapat menyelesaikan rumah impian keluarga Ambani dalam 4 tahun, yakni pada 2010 dengan menelan biaya mencapai US$ 700 juta atau Rp 11,4 triliun. Namun, dalam situs tersebut ditulis jika biaya pembangunan tersebut belum hitungan akhir, melainkan hanya sementara.
![]() |
Rumah tersebut dibangun di atas lahan seluas 4.532 meter persegi dan total luas lantai hunian 37.000 mΒ². Terdapat 168 tempat parkir, tiga helipad, beberapa kolam renang, spa kesehatan, hingga ruang teater. Di dalamnya disebut dapat menampung 600 staf.
Di dalamnya juga memiliki ruang salju tempat keluarga mereka dapat menyejukkan diri selama musim panas.
Baca juga: Gedung Ini Bisa Bikin Burj Khalifa Minder! |
Desainnya menggunakan prinsip arsitektur Vaastu Shastra kuno untuk memaksimalkan energi positif. Mirip dengan konsep rumah feng shui, dipadukan dengan elemen-elemen yang lebih modern seperti langit-langit tinggi dan jendela kaca dari langit-langit hingga lantai.
Rumah ini dibangun vertikal atau meninggi seperti gedung karena keterbatasan tanah di kawasan tersebut. Meskipun tinggi hingga 27 lantai, setiap lantai memiliki ruang terbuka yang luas, memungkinkan masuknya cahaya dan ventilasi alami yang cukup.
Antilia ditaksir bernilai lebih dari US$ 2 miliar atau Rp 32 triliun. Interior bangunan ini sesuai dengan kemewahannya dan terbuat dari material seperti marmer langka dan bahkan kristal. Diperkirakan biaya bulanan untuk pemeliharaan hunian tersebut mencapai sekitar US$ 290.000 atau Rp 4,7 miliar per bulan.
Pada awal pembangunannya, rumah Antilia sempat banjir kritik karena dianggap sebagai simbol ketimpangan kekayaan antara si kaya dan si miskin di India. Kritik ini semakin diperparah oleh fakta bahwa rumah tersebut menghadap ke area kota yang sebagian besar miskin. Di sisi lain, ada beberapa pihak berpendapat mengatakan rumah tersebut menarik banyak perhatian ke Mumbai.
(aqi/das)