Masih ingat dengan kompleks rumah dinas DPR di Kalibata? Kompleks tersebut tak lagi dijadikan lokasi rumah dinas anggota DPR periode 2024-2029.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menyatakan rumah tersebut akan digunakan untuk rumah dinas Menteri, Wakil Menteri, dan area proyek Program 3 Juta Rumah. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Kompleks DPR di Kalibata terbagi menjadi dua kawasan. Kawasan pertama dimulai dari Blok A hingga E. Tanah di area ini merupakan aset milik Kementerian Keuangan dan bangunannya milik Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Kawasan kedua hanya berada di Blok F. Kawasan ini merupakan aset milik Kemensetneg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan arahan Prabowo, kawasan Kompleks DPR dari Blok A hingga E akan digunakan untuk rumah dinas menteri dan wakil menteri yang belum mendapatkan jatah rumah dinas di Widya Chandra.
"Itu sudah disepakati dan mendapat arahan presiden bahwa untuk Blok A-E akan menjadi rumah dinas menteri yang belum mendapat rumah dinas di Widya Chandra maupun di tempat lain, dan wakil menteri," kata Juri dalam rapat kerja dengan Komisi XIII DPR, Kamis (17/7/2025) seperti yang dikutip dari detikFinance.
Untuk menyesuaikan ukuran rumah, rencananya beberapa rumah akan digabung sehingga rumah dinas Menteri akan jauh lebih luas. Sejauh ini pihaknya sudah melihat lahan dan bangunannya yang ada mencukupi untuk digunakan.
"Nanti akan dikotak, digabung beberapa rumah untuk menteri dan beberapa rumah untuk wamen, jumlahnya sudah cukup dihitung. Nanti tinggal mekanismenya apakah akan digaris 4 rumah 1 menteri, sedang dikerjakan oleh Pak Sesmen," jelas Juri.
Kawasan yang akan digunakan untuk Program 3 Juta Rumah berada di Blok F. Program 3 Juta Rumah sendiri adalah salah satu program unggulan Prabowo untuk mengentaskan backlog perumahan yang cukup besar di Indonesia yakni lebih dari 9 juta unit. Rumah ini khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji di bawah UMR hingga Rp 14 juta bagi pembeli yang sudah menikah dan maksimal Rp 12 juta bagi yang masih lajang.
"Sementara untuk F kami akan manfaatkan untuk membangun rumah untuk masyarakat MBR, jadi untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah," imbuh Juri.
(aqi/zlf)