Kisah nenek Ira yang puluhan tahun tinggal di nisan kuburan China mendapat perhatian publik. Pihak Satpol PP Kecamatan Jatinegara langsung mendatangi lokasi tempat tinggal Ira yang berada di TPU Cipinang Besar (Kebon Nanas), Jakarta Timur.
Kasatpol PP Kecamatan Jatinegara bersama Kasatpol PP Kelurahan Cipinang Besar Selatan dan Kasatpel Sosial Jatinegara mendatangi tempat tinggal Ira, Senin (30/6/2025). Langkah ini merupakan pelaksanaan kegiatan penanganan laporan terkait adanya orang terlantar (tuna wisma) di wilayah Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Pelaksanaan monitoring kegiatan penanganan tindak lanjut terkait adanya laporan orang terlantar (tuna wisma) di kawasan TPU Kebon Nanas wilayah Kelurahan Cipinang Besar Selatan, hasil sebagai berikut; nama Ira, usia 74 tahun, asli Pemalang, pekerjaan pemulung," tulis keterangan resmi Satpol PP Kecamatan Jatinegara yang diterima detikcom, Selasa (1/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan cek lokasi dan penanganan tuna wisma sepenuhnya didukung perangkat RT dan RW setempat, Satpel pemakaman, dan Lurah Cipinang Besar Selatan.
Untuk langkah selanjutnya, satpol PP akan berkoordinasi dengan keluarga dari Nenek Ira.
Diberitakan detikProperti sebelumnya, Ira adalah salah satu warga yang sudah menetap selama 34 tahun di blok makam Tionghoa. Dalam wawancara bersama detikcom beberapa waktu lalu, ia sudah tinggal di pemakaman ini sejak 1991.
"Sudah dari tahun 1991 saya tinggal di sini," kata Ira saat diwawancara detikcom, Kamis (26/5/2025).
Ira mengaku jika dirinya adalah orang pertama yang tinggal di makam etnis Tionghoa itu. Sebelumnya daerah tersebut hanyalah lahan kuburan yang berisi banyak makam dengan batu nisan berukuran besar.
Nenek paruh baya itu awalnya sempat tinggal di sebuah gubuk kayu. Namun, gubuk itu digusur oleh sejumlah orang sehingga dirinya tidak punya tempat tinggal lagi. Alih-alih membangun gubuk baru, Ira lebih memilih tinggal nomaden dari satu batu nisan ke batu nisan lainnya.
Meski hidup di tempat yang kurang layak, Ira merasa tetap aman dan tidak terpikirkan untuk pindah ke hunian tapak. Ia menuturkan jika sang anak sempat menawarkannya membangun gubuk baru, tapi ia menolak.
"Anak saya yang dulu tinggal di situ bilang 'Nek mau bikin (gubuk baru) nggak?' kata saya nggak usah, di sini (batu nisan) aja aman," ungkapnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/ilf)