34 Tahun Tinggal di Batu Nisan Kuburan, Gimana Nenek Ira Mandi dan Nyuci?

34 Tahun Tinggal di Batu Nisan Kuburan, Gimana Nenek Ira Mandi dan Nyuci?

ilham fikriansyah - detikProperti
Minggu, 29 Jun 2025 15:00 WIB
Ratusan warga membangun hidup dalam sunyi di sela nisan tua Kuburan Cina, Kebon Nanas, Jakarta Timur. Mereka bertahan di celah sempit kota yang terus tumbuh dan lupa.
Ira, salah satu warga yang tinggal di atas batu nisan tengah memasak di atas tungku kayu. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Ira, seorang wanita paruh baya yang hidup di tengah pemakaman punya cara tersendiri untuk bisa mendapatkan air bersih. Pasalnya, Ira bukan tinggal di rumah tapak melainkan tidur di atas batu nisan yang tak dialiri air.

Tim detikProperti berkesempatan untuk mendatangi langsung tempat tinggal Ira yang berada di blok makam Tionghoa, TPU Cipinang Besar, Jakarta Timur. Di sekitar pemakaman memang terdapat banyak rumah permanen ataupun semi permanen.

Tak seperti warga lainnya, Ira justru memilih tinggal di sebuah batu nisan pada makam etnis Tionghoa. Makam ini memang punya ukuran besar bahkan terdapat atap dari beton sehingga tidak terkena sinar matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Ira, tempat ini sudah terasa nyaman dan aman meskipun tidak ada dinding ataupun pintu. Ia menuturkan jika dahulu sempat tinggal di gubuk kayu, tapi akhirnya dibongkar.

"Anak saya yang dulu tinggal di situ bilang 'Nek mau bikin (gubuk baru) nggak?' kata saya nggak usah, di sini (batu nisan) aja aman," kata Ira saat diwawancara detikcom, Kamis (26/6/2025).

ADVERTISEMENT

Karena tinggal di atas batu nisan, Ira tentu tidak bisa mendapatkan pasokan air maupun listrik. Meski begitu, air merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia, mulai dari untuk mencuci baju, mandi, hingga memasak.

Untuk bisa mendapatkan air bersih, Ira mengatakan harus mengambil dari air ledeng yang berada di dekat tempat tinggalnya. Air tersebut kemudian digunakannya untuk mencuci baju dan memasak.

"Kalau nyuci ngambil air ledeng, di situ tuh di jalanan, tinggal sedot dari air PAM," ungkapnya.

Sedangkan untuk mandi dan buang air, Ira menggunakan fasilitas WC umum yang ada di sekitar perumahan warga. Memang, tidak semua warga memiliki kamar mandi sendiri di rumah sehingga harus saling berbagi dengan orang lain.

Selama puluhan tahun Ira telah berpindah-pindah batu nisan untuk dijadikan tempat istirahat. Untuk makam yang sekarang ini baru dihuni selama empat tahun terakhir. Adapun alasan dia bertahan di tempat ini karena lebih dekat dengan sumber air bersih.

Karena menumpang di atas batu nisan maka Ira juga tidak mendapat pasokan listrik. Bahkan, untuk sekadar memasak pun masih menggunakan tungku kayu.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi Ira selama ini adalah ketika turun hujan deras. Sebab, tampias air hujan bisa masuk ke tempat tidurnya sehingga menjadi basah. Jika sedang turun hujan deras, Ira akan menumpang ke rumah tetangga untuk berteduh sebentar.

"Kalau hujan deras ya numpang ke situ (sambil menunjuk ke salah satu rumah), kalau nggak ya basah," pungkasnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(ilf/ilf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads