.webp)
Mendengar kata makam, yang terlintas di pikiran kita adalah sebuah tempat untuk menguburkan jenazah. Kesan horor pun selalu menghantui setiap orang yang melintasi pemakaman, entah melihat sosok makhluk halus hingga mendengar suara aneh yang bikin merinding.
Namun hal itu tak berlaku bagi Ira, seorang nenek paruh baya yang sudah tinggal di atas batu nisan selama 34 tahun. Batu nisan tersebut merupakan sebuah makam milik orang Tionghoa yang berada di TPU Cipinang Besar, Jakarta Timur.
Meski hidup berdampingan dengan makam, tapi Ira tidak merasa terganggu. Bahkan, ia sudah 'akrab' dengan kehadiran makhluk halus yang kerap menampakkan dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di TPU tersebut juga kerap ditemukan banyak hewan, salah satunya ular. Reptil melata tersebut bisa bikin banyak orang takut dan kabur, tapi hal itu tak bikin Ira gentar.
"Iya ada ular, setan, atau jin saya mah udah akrab semua Pak. Jujur mah saya orangnya," kata Ira saat diwawancara detikcom, Kamis (26/6/2025).
"Di sini kalau ada orang takut mah udah deh. Kalau saya mah masih bisa istighfar, masih punya iman kuat, makanya saya masih betah di sini," ujarnya.
Dari pantauan detikcom, memang ada sejumlah makam di blok Tionghoa yang tidak terurus. Bahkan, ditemukan sejumlah makam yang batu nisannya sudah rusak, ditumbuhi tanaman liar, hingga akhirnya dijadikan tempat tinggal.
Ira mengungkapkan jika makam yang digunakan sebagai tempat tinggalnya saat ini pun masih berisi jenazah di dalamnya. Ia berujar jika tidak ada satupun keluarga yang berziarah ke makam tersebut selama tinggal di sana.
"Belum diangkat, kuburannya ini di belakang. Ini orangnya nggak datang-datang Pak. Ini kan saya tidur di sini sudah 4 tahun, yang jaga doang ngambilin duit," ungkap Ira.
 Di sela nisan tua Kuburan Cina Kebon Nanas, Jakarta Timur, puluhan warga membangun hidup dalam sunyi, menanti keadilan di antara bayang pembangunan kota. Foto: Pradita Utama |
Sebenarnya, ada beberapa makam yang masih dikunjungi oleh keluarga untuk ziarah kubur. Meski begitu, Ira mengatakan jika keluarga hanya datang pada waktu-waktu tertentu saja, seperti menjelang Tahun Baru Cina.
"Yang ziarah ke sini banyak, tapi kalau saat Ceng Beng aja menjelang Lebaran Cina," paparnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/zlf)
