Iran punya sebuah fasilitas nuklir rahasia yang diyakini besar dan canggih. Tempat tersebut adalah Fordow Fuel Enrichment Plant yang berlokasi di dekat kota Qom.
Menariknya, fasilitas tersebut bersembunyi di bawah tanah sehingga tak diketahui banyak orang. Alhasil, banyak yang menyebut tempat ini sebagai 'bunker nuklir' milik Iran yang besar dan dalam.
Sebenarnya, tak ada yang tahu pasti soal fasilitas nuklir milik Iran tersebut. Namun, pihak intelijen Israel berhasil mencuri sejumlah dokumen rahasia selama bertahun-tahun dan sedikit terungkap seperti apa kondisi di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir situs CNN, Rabu (18/6/2025), aula utama dari fasilitas nuklir itu diketahui berada di kedalaman sekitar 80-90 meter. Di bagian luar terdapat bangunan berwarna putih yang diyakini merupakan support building atau struktur pendukung luar. Para ahli meyakini bangunan itu sebagai poros ventilasi untuk sirkulasi udara.
Kemudian terdapat empat ruas jalan menuju sebuah terowongan yang ditutup rapat. Ada juga satu ruas jalan yang jadi akses menuju struktur pendukung luar. Kemudian di sekeliling area Fordow terdapat ruas jalan yang melingkar.
Dibangun Sejak 2004 dan Penuh Kontroversi
Fordow Fuel Enrichment Plant diketahui sudah dibangun sejak 2004. Namun pada 2009, muncul gambar dari satelit yang menampilkan sejumlah bangunan yang lokasinya berada di tengah gurun dan pegunungan.
Pembangunan fasilitas Fordow semakin masif karena para ahli melihat adanya bangunan struktur pendukung luar yang besar. Terdapat juga proses penggalian yang diyakini sebagai poros ventilasi, sehingga memungkinkan sirkulasi udara masuk ke dalam fasilitas tersebut.
Kala itu, pembangunan fasilitas nuklir oleh Iran bertujuan untuk perdamaian antar negara. Namun, beberapa negara termasuk AS mengendus ada yang tidak beres dari fasilitas tersebut.
"Ukuran dan konfigurasi dari fasilitas ini tidak sesuai dengan program damai," kata Presiden AS saat itu, Barack Obama.
Pihak Iran kemudian memberitahu International Atomic Energy Agency (IAEA) jika keputusan membangun fasilitas nuklir bawah tanah itu adalah terkait ancaman serangan militer. Fordow akan berfungsi sebagai kontingensi untuk pabrik Natanz, yang menurut Iran termasuk salah satu target serangan militer.
Jadi Target Utama Israel, tapi Tak Mampu Dihancurkan
Sejumlah analisis mengatakan jika Fordow mungkin akan menambah persediaan uranium yang diperkaya menjadi bom nuklir. Menurut laporan IAEA terbaru, Iran terus meningkatkan produksi uranium di fasilitas tersebut hingga level 60%.
Melihat situasi tersebut, Fordow menjadi salah satu target utama Israel yang kini tengah berkonflik dengan Iran. Namun, menghancurkan fasilitas nuklir tersebut dari udara bisa dibilang hampir mustahil bagi Negara Zionis itu.
Dibutuhkan bom atau senjata khusus untuk bisa meratakan Fordow. Bahkan, bom penetrator besar seperti GBU-57 juga tak mampu mencapai kedalaman di fasilitas nuklir tersebut. Sebab, bom itu hanya mencapai kedalaman 60 meter.
Selain itu, satu-satunya negara yang memiliki GBU-57 hanyalah AS. Untuk mengangkut bom tersebut juga hanya bisa menggunakan pesawat khusus, yaitu B-2 milik AS. Para ahli juga mengatakan butuh beberapa kali bom untuk menghancurkan Fordow hingga porak-poranda.
Kepala Institute for Science and International Security (ISIS) David Albright mengatakan, salah satu cara untuk melumpuhkan Fordow adalah dengan menghancurkan pintu masuk terowongan dan sistem ventilasi udara.
"Israel mungkin dapat menghancurkan pintu masuk terowongan yang cukup jauh di belakang, dan menghancurkan sistem ventilasi. Jika menghancurkan (terowongan) dan pasokan listrik, butuh waktu berbulan-bulan sebelum mereka benar-benar dapat beroperasi lagi," ujarnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu kasih jawaban. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/das)