Pasar properti dinilai mengalami penurunan kinerja, sehingga mengurangi minat investasi dalam pembangunan kantor dan apartemen. Namun, ada tren ruang usaha open space yang menjadi opsi menarik.
Head of Retail Services Colliers Indonesia Sander Halsema mengatakan memanfaatkan lahan kosong dan dikembangkan menjadi ritel semi-outdoor lifestyle bisa meningkatkan sumber pendapatan.
"Tak hanya itu, tetapi juga meningkatkan produktivitas aset dalam jangka menengah, sambil tetap menjaga fleksibilitas untuk pengembangan kembali di masa depan ketika kondisi pasar membaik," ujar Halsema dikutip , Minggu (1/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikannya dalam Market Insight Colliers mengenai Maximizing Land Use: Embracing Semi-Outdoor Lifestyle Retail Concepts di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya, format ritel semi-outdoor lifestyle menawarkan keunggulan strategis yang signifikan bagi para pemilik lahan atau pengembang, serta penyewa ritel. Memasarkan ruang usaha dengan konsep alfresco cocok untuk usaha F&B seperti coffee shop, resto, kafe, dan lainnya.
Ia menambahkan keuntungan ini tentu dapat menghasilkan pendapatan berkelanjutan. Lalu, pemilik tetap fleksibel untuk beralih ke penggunaan lahan yang lebih intensif ketika kondisi pasar mendukung.
"Dalam konteks pengembangan kawasan hunian, alih-alih memulai dengan pembangunan unit hunian dan menambahkan fasilitas pendukung di tahap selanjutnya, pengembang dapat menginisiasi proyek melalui pembangunan komponen ritel terlebih dahulu," jelasnya.
Lebih lanjut, Halsema menjelaskan menyewa ruang ritel umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pusat perbelanjaan tradisional. Jangka waktu sewa biasanya berkisar antara tiga hingga lima tahun, dengan opsi perpanjangan secara tahunan setelahnya. Adapun biaya operasional lebih rendah karena perawatan dan fasilitas yang dibutuhkan lebih minimal dibandingkan mal secara umum.
"Fleksibilitas ini memungkinkan para peritel untuk mengelola risiko secara lebih efektif sambil mengembangkan operasional mereka. Atau bisa juga model bagi hasil yang menciptakan hubungan saling menguntungkan antara pemilik dan penyewa," ucapnya.
Di samping itu, pembangunan ruko dinilai berkembang pesat hampir di semua kota di Indonesia. Dalam trennya, pembangunan ruko di kota-kota satelit justru semakin meningkat seiring dengan laju tumbuh tambah penduduknya.
Terpisah, Head of Research Services Colliers Indonesia Ferry Salanto pernah mengungkapkan di kawasan Jabodetabek, wilayah barat Jakarta disebut-sebut memiliki population growing (pertumbuhan penduduk) yang cepat. Hal ini membuat kebutuhan ruang usaha untuk mengakomodir gaya hidup lebih besar dan mudah terbentuk. Pesan tersebut disampaikan oleh Ferry dalam Colliers Virtual Media Briefing Q4 2024 beberapa waktu lalu.
"Selain timur di Bekasi, daerah barat Jakarta seperti Tangerang Raya masih bagus. Selama perkembangan residensial terjadi di wilayah Tangerang, maka akan terjadi peningkatan populasi, tentu ini akan mempengaruhi perkembangan kota," ujar Ferry.
Dalam catatan Colliers, industri kuliner atau F&B mendominasi anchor tenant lebih dari 65 persen, disusul fesyen dan aparel 11,9 persen, lifestyle 5,1 persen, hiburan 4,2 persen serta kecantikan dan kesehatan 3,7 persen.
Meningkatnya popularitas format ritel semi-outdoor lifestyle tak hanya terjadi di ritel perkotaan Jakarta yang okupansinya lebih dari 73 persen. Fenomena serupa juga terjadi di kota satelit (greater area) dengan okupansi 70,7 persen.
Melihat ceruk kebutuhan ruang usaha kuliner yang tinggi, Paramount Petals di barat Jakarta menawarkan ruko. Penawaran ini menyusul setelah penjualan ruko Calico Square yang terjual habis. Ruko yang ditawarkan bertajuk Gardenia Square yang akan dirilis bulan ini.
Kawasan Paramount Petals seluas 400 hektare dirancang 4 tahun lalu. Kini kawasan tersebut sudah dihuni 500 kepala keluarga dari 1.000 unit rumah yang telah dibangun di tiga klaster.
"Kota ini membuka kesempatan penghuni dan masyarakat sekitar sebagai pilihan tinggal, berbisnis, dan berinvestasi terbaik dan terfavorit di barat Jakarta. Pasarnya jelas yaitu penghuni Paramount Petals dan warga sekitarnya yang mendambakan kawasan komersial baru untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehari-hari," ujar Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land, pengembang Paramount Petals.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)