Orang Tajir Hong Kong Ramai-ramai Jual Rumah Mewah, Ada Apa?

Orang Tajir Hong Kong Ramai-ramai Jual Rumah Mewah, Ada Apa?

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Kamis, 29 Mei 2025 11:02 WIB
ilustrasi hong kong
Ilustrasi Hong Kong. Foto: Angga Aliya ZR Firdaus/detikcom
Jakarta - Orang-orang kaya alias tajir di Hong Kong ramai menjual rumah mewahnya di sana. Hal itu ternyata dilakukan bukan tanpa sebab.

Para pemilik hunian menjual properti miliknya untuk membayar utang. Salah satu yang melakukannya adalah Chan Ping Che yang dijuluki 'Si Raja Kaset' sebagai sumber penghasilannya.

Dikutip dari The Strait Times yang melansir dari Bloomberg, belum lama ini Chan menjual sebuah vila dengan pemandangan laut di Hong Kong seharga HK$ 340 juta atau sekitar Rp 709,2 miliar (kurs Rp 2.085) Hal itu dilakukan karena Chan gagal membayar pinjaman sebesar HK$ 350 juta dari Fubon Bank Hong Kong pada awal tahun ini. Ia menyerahkan hunian yang sudah ditempatinya sejak 1980-an itu ke kurator pada April lalu setelah gagal menemukan pembeli meski sudah menjualnya pada akhir 2023 lalu.

Sebelum menjual vila, Chan sudah lebih dulu menjual dua lantai gedung ke DBS Bank dengan total nilai lebih dari HK$ 1,3 miliar (Rp 2,7 triliun) pada 2024. Walau demikian, media lokal menyebut harga tersebut lebih murah dibanding saat ia membelinya.

Selain itu, ada juga CEO Gale Well Group Jacinto Tong yang menjual penthouse-nya seharga HK$ 138 juta (Rp 287,8 miliar) pada April lalu. Tong dan saudara perempuannya, Rita Tong, sudah menjual berbagai aset properti, seperti rumah mewah, kantor, hingga tempat belanja, dengan total nilai HK$ 2,2 miliar (Rp 4,5 triliun) pada 2025.

Pada 2024, salah satu keluarga terkemuka di Hong Kong, Ho Shung Pun, juga menjual tujuh rumah mewahnya di kawasan elit Hong Kong. Hal itu dilakukan untuk membayar pinjaman pribadinya.

Berdasarkan data Pemerintah Hong Kong, kondisi pasar properti di sana cukup terpukul oleh suku bunga tinggi dan permintaan yang lemah. Hal ini mendorong harga rumah turun 29% dari puncaknya pada 2021 lalu.

Walaupun saat ini suku bunga berangsur turun, harga rumah di Hong Kong tetap mendekati level terendah dalam delapan tahun terakhir, menurut Centaline Property Centa-City Leading Index. Sementara menurut data Colliers International, sewa kantor di sana juga diperkirakan turun 8-10% tahun ini karena meningkatnya kekosongan.

"Orang sering menggunakan leverage untuk membeli properti tambahan, meningkatkan keuntungan saat harga naik tetapi juga memperbesar kerugian saat harga turun," kata Christopher So, mitra di PricewaterhouseCoopers di Hong Kong.

Menurutnya, seiring melemahnya pasar, permintaan dan imbal hasil sewa juga menurun, yang berdampak pada arus kas untuk membayar utang. Hal itu juga menyebabkan meningkatnya tingkat gagal bayar.

Menurut laporan Savills, transaksi pembelian hunian mewah mulai meningkat sejak akhir 2024, namun harga rumahnya tidak sejalan dengan hal itu. Sebab, banyak pasokan aset yang bermasalah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini


(abr/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads