Gegara Keran dan Pipa Air, Tetangga Ini Ribut hingga 7 Tahun

Gegara Keran dan Pipa Air, Tetangga Ini Ribut hingga 7 Tahun

ilham fikriansyah - detikProperti
Sabtu, 17 Mei 2025 15:59 WIB
Ilustrasi keran air.
Ilustrasi keran air. Foto: Unsplash
Jakarta -

Dua tetangga di Inggris bertengkar selama hampir tujuh tahun. Penyebabnya pun receh, gara-gara keran dan pipa air milik salah satu tetangganya yang melewati batas tanah.

Dilansir dari The Sun, pemilik rumah bernama Christel Naish dan tetangganya Jyotibala Patel terlibat dalam pertengkaran yang tak kunjung usai. Bahkan, keduanya membawa masalah ini hingga ke jalur hukum.

Mereka berdua tinggal bersebelahan di sebuah perumahan di Ilford, London Timur, Inggris. Masalah ini dipicu karena ada celah kecil yang sempit antara rumah Naish dan Patel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naish mengeluhkan jika keran dan pipa air milik Patel melewati batas tanah dan berada di area propertinya tanpa izin. Hal ini yang menjadi masalah bagi keduanya selama bertahun-tahun.

Pada 2024, digelar persidangan di pengadilan kota untuk membahas masalah antara Naish dan Patel. Naish harus membayar pengacara lebih dari 200.000 pound sterling atau sekitar Rp 4,3 miliar (kurs Rp 21.862). Namun, hakim memutuskan memenangkan Patel dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Naish terus berjuang dengan cara menggugat kembali ke pengadilan, meski ia telah diberi tahu jika melanjutkan kasus tersebut bisa menelan biaya sekitar 500.000 pound sterling atau sekitar Rp 10,9 miliar agar bisa menang.

Setelah persidangan, Naish harus membayar sekitar 65% dari biaya tetangganya yang ditaksir mencapai 100.000 pound sterling (Rp 2,1 miliar). Sementara untuk banding di pengadilan sendiri bisa menelan biaya lebih dari 30.000 pound sterling (Rp 655 juta).

Hakim senior Sir Anthony Mann mengecam kedua belah pihak atas pertikaian yang "konyol" setelah mengetahui bahwa masalahnya gara-gara keran dan pipa air. Bahkan, kasus ini tak perlu dipermasalahkan lagi karena keran tersebut telah dicabut oleh Patel.

"Ratusan ribu pound sterling terbuang sia-sia untuk keran dan pipa air yang tidak penting," kata Hakim Anthony.

Pengacara Patel, Paul Wilmshurst, memberi tahu hakim bahwa perselisihan itu berawal karena Naish berulang kali mengeluhkan keran dan pipa air di luar rumah yang melintang dan melewati tanah milik Naish.

Karena Naish terus mengeluh dan mengancamnya, Patel terpaksa menuntut Naish karena khawatir bisa memicu turunnya harga nilai properti miliknya akibat pertikaian yang belum selesai.

Di pengadilan daerah, Patel mengklaim celah kecil antara rumah Naish adalah milik mereka. Patel bersikeras bahwa batas antara kedua properti itu adalah dinding sisi rumah Naish, bukan tepi talang air yang menggantung di atasnya.

Setelah menggelar sidang pada 2023, Hakim Stephen Hellman memutuskan memenangkan Patel. Ia memutuskan bahwa dinding sisi rumah Naish adalah batas properti dan berarti mereka berhak memilih celah di antara kedua rumah tersebut.

Kemudian Naish menggugat balik Patel dan meminta ganti rugi atas masuknya kelembapan ke dalam konservatori rumahnya yang disebabkan pemasangan dek oleh Patel. Hakim memutuskan bahwa pemasangan lantai dek berkontribusi sebesar 20% terhadap masalah tersebut, akhirnya Patel memberikan ganti rugi sebesar 1.226 pound sterling (Rp 26 juta) kepada Naish.

Belum Usai, Masalah Keduanya Terus Berlanjut

Setelah mengetahui siapa pemilik celah kecil di antara rumah tersebut, Patel mendesak agar Naish membayar 65% dari tagihan pengacaranya yang jumlahnya sekitar 100.000 pound sterling.

Naish yang mendapat gugatan itu terus berjuang dengan mengajukan banding ke pengadilan tinggi minggu lalu. David Mayall selaku pengacara Naish mengatakan jika ada dua masalah serius yang menjadi perhatian, yakni biaya yang ditagih dan masalah lembap.

Sementara itu, pengacara Patel mengatakan bahwa mereka merasa harus berjuang untuk melindungi nilai properti kliennya dari gugatan-gugatan yang dilayangkan oleh Naish.

"Karena selama bertahun-tahun penggugat terus menerus menuduh adanya pelanggaran hak milik atas keran dan pipa air, sehingga membuat mereka tidak bisa menjual rumahnya," ungkap Wilmshurst.

Mayall berpendapat jika alasan Hakim Hellman dalam menentukan batas rumah antara Naish dan Patel pada 2023 dianggap cacat dan harus dibatalkan.

"Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diambilnya saat menafsirkan pengalihan hak milik asli adalah bahwa batas tersebut berada di sepanjang bagian terluar rumah sebagaimana dibangun, termasuk atap, talang air, dan fondasi," ujar Mayal.

Hingga kini, Hakim Anthony masih menunda keputusan banding Naish karena perlu melakukan peninjauan lapangan agar bisa memutuskan keputusan yang terbaik dalam kasus ini.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(ilf/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads