Di tengah ketidakpastian ekonomi nasional, geliat pasar properti di wilayah Bekasi, Jawa Barat, menunjukkan ketahanan yang menarik perhatian pelaku industri. Minat terhadap hunian premium dengan harga mulai dari Rp 900 jutaan ke atas ternyata tetap tinggi, menjadi indikator bahwa segmen menengah ke atas masih aktif melakukan pencarian hunian ideal.

Fenomena ini terlihat dari peluncuran produk hunian baru oleh pengembang lokal yang terus berjalan. Salah satunya adalah proyek terbaru di kawasan Darmawangsa Residence, Bekasi Utara, yang baru saja mengumumkan pre-launching klaster terbarunya bertajuk East Ginza.

Proyek tersebut menjadi klaster kedelapan dalam kawasan township seluas 100 hektare tersebut. Meski tergolong lebih kecil dibanding klaster sebelumnya, East Ginza tetap menyasar segmen atas dengan pilihan rumah satu dan dua lantai yang dibanderol mulai Rp 876 juta hingga lebih dari Rp 1 miliar.

Hal ini sebagai sinyal bahwa minat pasar terhadap hunian berkualitas dengan fasilitas terintegrasi di kawasan pinggiran Jakarta masih kuat, terutama di Bekasi yang memiliki keunggulan akses dan harga yang relatif lebih kompetitif.

Menurut pengembang, salah satu daya tarik klaster ini adalah desain modern dengan sentuhan arsitektur Jepang serta fasilitas kawasan seperti taman tematik, club house, dan sistem keamanan pintar. Selain itu, lokasi proyek yang dekat dengan akses Tol Gabus dinilai sebagai nilai tambah dari sisi konektivitas.

"Tidak hanya itu, konsumen tetap mendapatkan kemudahan pembelian rumah di East Ginza, karena seluruh biaya biaya yang memberatkan seperti Biaya KPR, BPHTB, dan surat surat notaris juga telah ditanggung 100% oleh Developer," kata Direktur Dwicitra Land, Bryan Soedarsono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/5/2025).

Menanggapi kondisi pasar saat ini, pengembang menyebut tantangan utama bukan pada permintaan, melainkan pada kemampuan konsumen dalam memperoleh pembiayaan. Proses KPR yang ketat dan beban cicilan lainnya menjadi hambatan utama bagi sebagian calon pembeli. Untuk itu, strategi berupa kemudahan biaya dan insentif tambahan pun ditawarkan agar proses transaksi lebih ringan.

Kawasan Darmawangsa sendiri saat ini telah dihuni oleh hampir 4.000 kepala keluarga. Keberadaan komunitas yang mapan dan fasilitas yang terus berkembang menjadi daya tarik tersendiri di tengah meningkatnya kebutuhan hunian di wilayah timur Jakarta.

"East Ginza lebih menarik daripada cluster sebelumnya karena jumlah penduduk cluster lebih sedikit, sehingga fasilitas dapat dinikmati secara lebih eksklusif dan privat. Untuk keamanan, kluster ini juga dilengkapi dengan auto gate, smart lock di setiap rumah, dan CCTV sebagai standar keamanan," paparnya.

Dengan berbagai inisiatif dan produk baru yang tetap bermunculan, Bekasi tampaknya masih akan menjadi salah satu kantong pertumbuhan properti penting di Jabodetabek, khususnya untuk kalangan menengah atas yang mencari alternatif hunian dengan fasilitas lengkap dan harga yang masih terjangkau dibanding Jakarta.