Beberapa orang memilih menginap di hotel karena ingin merasakan menginap di tempat mewah. Sebab, kamar hotel biasanya memberikan tampilan kamar dan fasilitas yang berbeda dengan kamar para tamu di rumah mereka.
Namun, ada satu hotel di Korea Selatan yang justru ingin memberikan pengalaman baru dan tidak biasa kepada tamunya. Hotel tersebut dibangun dengan arsitektur yang mirip keadaan ruang sel para tahanan. Bukan hanya bagian luarnya saja, melainkan hingga ke dalam kamarnya pun dibuat sama dengan sel tahanan.
Dilansir Daily Mail, hotel tersebut dinamakan dengan Hotel Prison Inside Me yang berlokasi di Hongcheon, sekitar 80 km di timur laut Seoul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotel ini sengaja dibuat seperti penjara untuk memberikan pengalaman baru kepada para tamunya bagaimana rasanya tinggal di penjara. Meskipun segala hal di hotel tersebut jauh dari kata mewah, tetapi biaya penginapannya sekitar Β£100 atau setara dengan Rp 2,2 juta (Kurs Rp 22.402) per malam. Cukup mahal bukan jika dibandingkan dengan hotel bintang 4 di Indonesia?
![]() |
Lalu, di dalam kamar hotel tersebut tidak ada tempat tidur besar yang empuk, melainkan hanya tikar sederhana di lantai sel. Area tempat tidur tersebut juga bersebelahan dengan meja kecil dan toilet.
Toilet pun tidak ada bathtub, wastafel, atau shower. Di sana hanya memiliki kloset duduk dan cermin. Bahkan pintu kamar mandi pun tidak ada, hanya ada tirai plastik berwarna putih yang tidak transparan.
Seperti tempat untuk refleksi diri, bisa menjauh dari urusan dunia, hotel ini juga melarang ponsel dibawa hingga ke kamar. Namun, para tamu boleh sesekali melihat ponsel mereka. Di luar itu, tamu diminta untuk mengisi waktu luang untuk sibuk memikirkan diri sendiri seperti menulis diary, yoga, dan berdiam menatap jendela.
Menurut beberapa warga Korea Selatan yang telah mencoba menginap di hotel ini, mereka rata-rata datang karena memang ingin menjauh dari kesibukan dan detoks alat elektronik.
Ada pun pendiri hotel ini adalah seorang mantan pengacara bernama Kwon Yong-Seok. Ia mengatakan ide awal membuka hotel Prison Inside Me pada 2013 lalu karena ingin menawarkan kepada para tamu terutama yang sedang dilanda stres agar dapat lebih fokus pada dirinya sendiri dan melepas rutinitasnya sementara.
Ia pernah mendengar bahwa mengisolasi diri dapat bermanfaat bagi kesehatan mental orang. Pada saat menjadi pengacara, ia bekerja selama 100 jam seminggu.
"Saya tidak tahu bagaimana cara berhenti bekerja saat itu. Saya merasa seperti tersapu tanpa keinginan saya, dan sepertinya saya tidak dapat mengendalikan hidup saya sendiri," kata Kwon seperti yang dikutip detikcom, Kamis (24/4/2025).
"Saya hanya berharap tempat ini menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan diri mereka sendiri," lanjutnya.
Kwon Yong-seok mengungkapkan telah menghabiskan sekitar 2 miliar won Korea atau sekitar Rp 23 miliar (Kurs Rp 11).
(aqi/aqi)