.webp)
Siapa sangka apartemen Liberty Crest di Lorton, Virginia dulunya penjara yang menyimpan sejarah kelam. Bangunan yang tadinya dihuni oleh narapidana dari Washington, D.C kini sudah digantikan oleh tenant.
Dilansir dari CNBC Make It, komplek tersebut digunakan sebagai penjara pada 1910-2001. Setelah setahun berlalu, properti seluas 2.324 hektare itu dibeli oleh Fairfax County seharga US$ 4,2 juta atau sekitar Rp 70,7 miliar (kurs Rp 16.843).
Di bawah kepemilikan daerah itu, penjara tua beserta lahannya disulap menjadi taman, lapangan golf, tiga sekolah, dan pusat seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2008, daerah itu bekerja sama dengan Alexander Company, pengembang asal Wisconsin dengan rekam jejak pelestarian bersejarah. Pengembang itu mengubah penjara menjadi 165 apartemen.
"Lorton Reformatory adalah bangunan yang bagus untuk diubah menjadi permukiman karena dulunya merupakan penjara era reformasi.," kata Manajer Pengembangan Proyek David Vos, dikutip dari CNBC Make It, Minggu (20/4/2025).
 Apartemen Liberty Crest dulunya penjara brutal Foto: Susana Raab/The New York Times |
"Tidak seperti kebanyakan penjara yang cenderung memiliki bangunan gelap dengan ukuran besar tanpa banyak jendela, penjara-penjara ini memiliki banyak cahaya dan memiliki cukup banyak karakter, sehingga tata letaknya sangat bagus seperti apartemen," tambahnya.
Liberty Crest Apartment terdiri dari 165 unit dengan 44 di antaranya dikhususkan sebagai hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kemudian, 84 unit memiliki satu kamar tidur, sementara 81 unit lainnya mempunyai dua kamar tidur.
Harga sewa apartemen mulai dari US$ 1.372 hingga US$ 2.700 atau sekitar Rp 23-45 juta per bulan. Setiap unit sudah termasuk mesin cuci dan mesin pengering pakaian.
Proses renovasi memakan waktu hampir dua tahun. Biaya yang digelontorkan untuk menyelesaikan pembangunan sekitar US$ 64 juta atau setara Rp 1 triliun.
Sebagian besar anggaran proyek berasal dari kredit pajak bersejarah, pembiayaan obligasi, dan kredit pajak perumahan berpendapatan rendah. Perumahan Virginia menyediakan hipotek pertama untuk proyek tersebut dan pembayarannya sekitar US$ 125.000 atau Rp 2 miliar sebulan.
Apartemen ini dibuka pada Juni 2017. Vos mengatakan semua unit yang tersedia telah disewakan hanya dalam hitungan bulan. Kompleks tersebut telah terisi penuh sejak saat itu.
"Reaksi dari masyarakat sangat beragam. Banyak orang yang merasa penting untuk melestarikan sejarah tersebut. Namun, ada juga yang lebih fokus pada tahun-tahun terakhir di penjara ketika para tahanan diperlakukan dengan buruk," katanya.
Segelintir tanda-tanda penjara masih terlihat, seperti tulisan pengingat bagi narapidana untuk berperilaku baik di sana.
"Ada sejumlah pengingat saat berjalan di sekitar kampus yang mengingatkan Anda tentang fakta bahwa ini dulunya adalah lembaga pemasyarakatan atau penjara," ucap Vos.
Kantin penjara diubah menjadi ruang komunitas bagi para penghuni. Fasilitas lainnya meliputi studio yoga, pusat kebugaran, kolam renang komunitas, dan dua taman bermain.
Selain itu, lapangan di kampus dengan tribun asli yang dibuat oleh para tahanan sendiri dari batu bata. Saat ini, tempat tersebut digunakan sebagai area serbaguna bagi para penghuni.
Properti Liberty Crest juga memiliki sekolah, klinik dokter gigi, restoran, dan toko ritel. Apartemen ini sudah dibuka selama hampir sembilan tahun dan pembangunan di properti tersebut sebagian besar telah selesai.
Vos dan Alexander Company saat ini tengah fokus mengubah pembangkit listrik yang berada di lokasi tersebut menjadi 10 apartemen tambahan. Kemudian, ada rencana untuk mengubah bekas tempat penjagaan.
"Masyarakat menyambut baik proyek Liberty. Semua orang sangat bangga dengan apa yang kami lakukan di sini dan sangat senang dengan hasilnya," tuturnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)
