"Dari tahun anggaran 2025 sejak 1 Januari 2025 hingga 16 April 2025 rumah, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan KPR subsidi berupa KPR FLPP dan KPR Tapera sebanyak 105.319 unit rumah," kata Heru dalam sambutan acara tersebut.
Dalam data yang dipaparkan olehnya, terdapat rincian dari realisasi 105.319 unit rumah subsidi yang sudah disalurkan. Ada 9.359 unit rumah yang masih dalam proses pembangunan, 9.289 rumah ready stock namun belum dilakukan akad, 14.811 sudah persetujuan kredit namun belum akad, dan ada 5.753 akad kredit yang belum cair. Selanjutnya ada realisasi KPR FLPP sebanyak 66.029 unit serta akad Tapera 78 unit.
"Jika kita melihat secara year on year per triwulan 1 di tahun 2024 ya di mana capaian pada saat itu hanya 4.229 unit, maka pada periode yang sama di tahun 2025 terjadi lompatan ya, unit yang bisa kita biayai mencapai 66.107 unit rumah atau naik kurang lebih 1.273 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan jika dihitung sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat, yaitu 20 Oktober 2024, sudah ada 147.265 unit rumah subsidi yang disalurkan. Rinciannya, 9.359 unit rumah yang masih dalam proses pembangunan, 14.234 rumah ready stock namun belum dilakukan akad, 16.207 sudah persetujuan kredit namun belum akad, dan ada 5.753 akad kredit yang belum cair. Selanjutnya ada realisasi KPR FLPP sebanyak 100.449 unit serta akad Tapera 1.263 unit.
Di sisi lain, jika dilihat sejak tahun 2022 BP Tapera sudah menyalurkan 721 ribu unit rumah subsidi atau menyalurkan FLPP Rp 84,2 triliun. Sementara itu, melalui KPR Tapera sejak 2021 hingga 2024 sudah disalurkan 19.345 unit rumah atau senilai Rp 3,3 triliun.
Lebih lanjut, saat ini terdapat segmentasi dalam alokasi rumah subsidi. Hal ini, kata Heru, untuk memberikan kepastian bagi para pengembang dan bank penyalur.
"Sekaligus strategi segmentasi ini juga memberikan kepastian bagi para pengembang dan bank penyalur sehingga tidak perlu khawatir terhadap keberlangsungan dan kepastian dari sisi debitur untuk memiliki rumah pertamanya," tuturnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan, sudah ada beberapa segmentasi penerima bantuan FLPP berdasarkan profesi yaitu:
Sudah Bekerja Sama
- TNI AD: 5.760 unit
- Guru: 20.000 unit
- Nakes: 30.000 unit
- Wartawan: 1.000 unit
Dalam Proses
- Pekerja Migran: 20.000 unit
- Petani: 20.000 unit
- Nelayan: 20.000 unit
- Buruh: 20.000 unit
- Polri: 14.500 unit
- Kemenparekraf: 3.000 unit
- Kemenparekraf: 3.000 unit
- Kemendagri: 2.000 unit
- Kemenkeu: 2.000 unit
- BPS: 1.000 unit
- Asisten Rumah Tangga: 1.000 unit
Dalam acara ini hadir juga Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, perwakilan bank penyalur, berbagai asosiasi perumahan, serta berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/abr)