Pemerintah Thailand Usut Kontraktor Gedung 30 Lantai yang Runtuh saat Gempa

Pemerintah Thailand Usut Kontraktor Gedung 30 Lantai yang Runtuh saat Gempa

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Selasa, 01 Apr 2025 06:06 WIB
Rescue personnel work with heavy machinery through the rubble of a building that collapsed, following a strong earthquake, in Bangkok, Thailand, March 29, 2025. REUTERS/Athit Perawongmetha
Alat Berat Dikerahkan Cari Korban Gedung Runtuh Akibat Gempa di Bangkok. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Jakarta -

Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar, terasa hingga negara tetangga, Thailand. Sebuah gedung pencakar langit di Thailand yang masih dalam tahap pembangunan runtuh seketika karena getaran tersebut.

Menurut laporan Reuters, sedikitnya 11 orang tewas tertimpa reruntuhan gedung tersebut. Tim penyelamat masih berusaha mencari sekitar 76 orang lainnya yang masih terjebak di dalamnya.

Pemerintah Thailand mengecam proyek tersebut. Sebuah lembaga pengawas antikorupsi diperintahkan untuk menyelidiki pembangunan tersebut karena pihak kontraktor diduga telah melakukan penyimpangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung pencakar langit yang terdiri dari 30 lantai tersebut merupakan milik Kantor Audit Negara Thailand. Nilai pembangunan ditaksir sekitar 2,1 miliar baht atau setara dengan Rp 10 triliun (Kurs Rp 490).

Pembangunan gedung tercatat telah dimulai sejak 2020, kerjasama antara perusahaan Italian Thai Development PCL dan anak perusahaan lokal dari China Railway Group milik China, serta Perusahaan Kereta Api China Number 10 dari Thailand.

ADVERTISEMENT

Menara tersebut awalnya dijadwalkan selesai pada 2026 tetapi diprediksi molor dari jadwal. Wakil auditor jenderal, Sutthipong Boonnithi, mengatakan bahwa konstruksi baru dikerjakan sekitar 30 persen sebelum terjadi gempa bumi.

Ia mengatakan dalam kunjungan lapangan ke proyek selama konstruksi berlangsung, mereka menemukan proyek ini telah mengalami penundaan, kekurangan pekerja, dan kemungkinan penyelewengan anggaran.

Bahkan pada Januari 2025 lalu, kantor audit sempat mengancam akan membatalkan kontrak pembangunan gedung karena keterlambatan konstruksi.

"Terkadang jumlah pekerja di lokasi jauh lebih sedikit dari yang seharusnya, sehingga menyebabkan keterlambatan. Ada kemungkinan proyek harus diselesaikan dengan tergesa-gesa menjelang akhir, yang dapat menyebabkan penurunan kualitas pekerjaan," ungkapnya seperti dikutip, Senin (31/3/2025).

Imbas kejadian ini, dilihat Reuters, harga saham ITD anjlok 30 persen saat pasar dibuka pada hari ini dengan penurunan diperkirakan sebesar 1 persen.

Ada pun, lokasi proyek berada di di Jalan Kamphaeng Phet dengan luas lahan mencapai 17.600 meter persegi.

Dilansir Bangkok Post, sebuah laporan menyebutkan ada sekitar 400 orang yang bekerja di lokasi konstruksi, terdiri dari pekerja asal Thailand dan asing.

(aqi/das)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads