Kabar baik buat pemudik, ada penginapan seharga Rp 15 ribu per hari, nih. Kamu bisa singgah di penginapan ini sembari menunggu keberangkatan bus di kawasan Jakarta Timur.
Penginapan itu ada di Terminal Terpadu Pulo Gebang. Nggak sembarangan, tempat ini hanya boleh diinapi oleh penumpang yang mengantongi tiket bus alias para pemudik.
Tim detikProperti berkesempatan untuk mengunjungi penginapan Rp 15 ribuan itu. Seperti apa ya penginapannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menuju penginapan, tim detikProperti masuk gedung Terminal Pulo Gebang melalui Pintu Barat 1. Kami naik eskalator sekali ke area keberangkatan di lantai mezanin. Lalu, melewati pintu pengecekan tiket dan naik ke tempat tunggu keberangkatan.
![]() |
Terpantau terminal ini sudah mulai diramaikan para pemudik, mengingat Lebaran Idul Fitri sudah menghitung hari. Kemudian, tim detikProperti keluar Gedung B Keberangkatan melalui pintu 7 untuk menuju Gedung A serba guna.
Gedung A ini berada paling ujung dari deretan empat gedung. Bangunan tersebut merupakan tempat istirahat sopir bus dan penginapan penumpang.
Diketahui, Gedung A memiliki luas sekitar 1.112 meter persegi. Di dalamnya terlihat ruang serba guna kosong yang luasnya 576,5 meter persegi.
Penginapan khusus pemudik ini ada di balik pintu dan jendela kaca di gedung tersebut. Ketika masuk, terasa embusan hawa dingin dari AC sentral.
![]() |
Terlihat sejumlah penumpang pria berdatangan dari waktu ke waktu. Mereka melakukan check in untuk memanfaatkan fasilitas penginapan.
Komandan Regu Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Daryanto mengatakan penginapan ini biasanya digunakan penumpang yang sedang menunggu keberangkatan bus transit atau jadwal bus di pagi hari. Penumpang yang tiba di terminal saat tengah malam juga menginap sambil menunggu pagi hari untuk meninggalkan terminal.
Baca juga: 5 Fakta Penginapan Rp 15.000/Hari di Jakarta |
"Siapa yang ada yang bertiket silahkan aja istirahat, tapi kalau nggak bertiket nggak saya kenankan untuk nginap. Jadi sifatnya yang bertiket saya nginap di sini, baik yang datang maupun yang mau berangkat," ujar Daryanto di Gedung A Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Daryanto mengungkapkan rata-rata penginap bisa sampai 30 orang per hari. Menurutnya, kebanyakan orang menggunakan penginapan ini di malam hari. Penumpang di siang hari biasanya hanya singgah beberapa jam saja untuk menunggu jam keberangkatan, sehingga tak selalu menginap di malam hari.
Ia mengatakan pemudik cukup menunjukkan tiket bus dan kartu tanda penduduk (KTP) ke petugas penginapan untuk bisa menginap. Adapun batas menginap hanya 1x24 jam.
"Tarifnya masih terjangkau lah, cuma Rp 15 ribu. Ada tambahan lagi di sini Rp 5 ribu, kalau beliau ingin ke kamar mandi, jadi cuma Rp 20 ribu aja," ucapnya.
Tarif tersebut dikenakan untuk satu orang saja. Satu kamar diperuntukkan untuk satu orang, kecuali bagi ibu dengan anak balita. Namun, ada juga kamar yang berisi dua kasur bisa diinapi oleh dua orang.
![]() |
Selain itu, Daryanto menyebutkan terminal ini menyediakan 25 kamar khusus penumpang yang terbagi di dua tempat. Penginapan di Gedung A terdiri dari 9 kamar tidur pria dan 8 kamar tidur wanita. Sementara sisa 8 kamar pria ada di Gedung C.
Area perempuan dan laki-laki dipisah menggunakan sekat dari gipsum. Kedua area tersebut mempunyai kamar mandi khusus pria dan perempuan yang dilengkapi shower dan kloset.
Kamar penginapan ini berupa bilik dengan dinding berbahan gipsum dan pintu geser aluminium. Namun, tampak dindingnya agak kotor.
Bagian atas kamar tidak ada langit-langit alias blong. Ketika berbaring di kasur, terlihat pipa dan sambungan AC sentral pada plafon gedung.
Suasana di dalam kamar sangat tenang dan hawanya terasa adem. Kasurnya pun terasa empuk, sehingga nyaman untuk tarif menginap hanya Rp 15 ribu.
Ukuran kamar bervariasi, kamar perempuan yang isinya satu kasur sekitar 2,3 x 2 meter, sedangkan kamar berisi dua kasur 3,3 x 2,3 meter.
Sementara itu, ukuran kamar laki-laki berisi satu kasur sekitar 2,3 x 1,9 meter. Kamar yang lebih luas berisi dua kasur memiliki ukuran sekitar 3,8 x 2,3 meter.
Dengan harga yang terjangkau, Daryanto menyebutkan fasilitas penginap bisa menikmati fasilitas berupa kasur, seprai, bantal, stop kontak, dan WC. Penginapan ini juga memiliki sistem keamanan 24 jam dengan CCTV.
"Rutin ada petugas kebersihannya setiap hari. Jadi setiap ada yang check out, langsung dibersihin, seprainya diganti sama petugas kebersihan," kata Daryanto.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)