Seorang pria asal Turki memilih tinggal di gua kecil sendirian. Alasannya memilih tinggal di gua bukan karena ia memiliki gangguan kejiwaan, tidak bisa bersosialisasi, atau karena memiliki riwayat kriminalitas. Keputusannya ini ia pilih secara sukarela tanpa paksaan.
Dilansir Oddity Central, pria bernama Ali Bozoğlan tersebut memiliki rumah di Turki yang ditempati bersama keluarganya. Namun, gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Turki pada 2023 lalu. Bukan hanya nyawa yang melayang dari kejadian tersebut, melainkan banyak bangunan dan rumah yang rusak, termasuk tempat tinggal miliknya.
Rumah penuh kenangan di provinsi selatan Hatay hancur pada 6 Februari. Ali mengungkapkan ia dan ketiga anaknya selamat dari gempa tersebut, tetapi bencana dahsyat tersebut meninggalkan trauma baginya. Ia tidak ingin lagi tinggal di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, ia justru menemukan sebuah gua kecil dan damai di pinggiran kotanya. Setelah mempertimbangkan banyak hal, ia memutuskan untuk tinggal di gua tersebut sendirian. Ia tidak bisa mengajak keluarganya tinggal di gua tersebut. Meskipun hanya seorang diri, ia mengaku nyaman, bahagia, dan damai tinggal di sana. Tak terasa, ia telah 2 tahun tinggal di sana.
"Saya telah tinggal di sini selama 2 tahun setelah gempa bumi dan saya menemukan kedamaian di gua ini," kata Ali Bozoğlan kepada TGRT Haber, dikutip Jumat (21/3/2025).
"Gua ini telah ada selama ribuan tahun dan tidak pernah runtuh," tambahnya.
Kabar Ali tinggal di gua selama 2 tahun sampai ke telinga Gubernur Distrik Defne. Tim gubernur menyambangi 'rumah' Ali dan menawarkan sebuah tempat tinggal yang lokasinya dekat dengan kota. Di sana Ali bisa tinggal di rumah kontainer yang lebih layak.
Namun, Ali langsung menolak tawaran tersebut. Ia menyampaikan ia sudah nyaman tinggal di gua kecil tersebut, jauh dari keramaian kota dan bisa belajar menghargai kedamaian yang saat ini ia dapatkan.
"Saya mencuci piring dan pakaian, membersihkan, dan menyiapkan makanan yang akan saya makan. Saya menjalani kehidupan yang indah di gua," jelas Ali.
Ali mengaku pilihannya ini tentu tidak dapat diterima oleh semua orang. Bahkan ia sudah mendengar beberapa orang berbicara buruk mengenai keputusannya. Namun, ia tak mengambil pusing hal tersebut dan memilih untuk memaklumi segala pendapat yang dilontarkan tentang dirinya.
"Saya jauh dari orang lain dan dekat dengan alam. Orang-orang yang tidak berpendidikan berbicara buruk tentang saya yang tinggal di gua. Karena mereka tidak duduk bersama saya, berbicara dengan saya, dan tidak mengenal saya, mereka memberikan komentar yang berbeda," ungkapnya.
Dari segi mental, saat ini Ali sudah lebih baik karena tinggal di gua, tetapi hidupnya tidak semudah itu. Tinggal di gua berarti tinggal di alam liar, tempatnya hewan liar. Ia mengaku saat ini sudah biasa jika tiba-tiba ada ular, serangga, atau hewan pengerat masuk ke dalam gua.
Suhu di dalam gua juga nyaman tidak seekstrem yang dibayangkan. Pada saat musim dingin terasa hangat dan pada musim panas terasa lebih sejuk.
Rencananya ia ingin memasang panel surya sehingga ia dapat menyalakan mesin cuci dan kulkasnya. Apabila tidak memungkinkan, ia tidak masalah dan akan terus tinggal di gua.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/abr)