Saat musim hujan, beberapa daerah di Indonesia kerap dilanda banjir. Hujan yang sangat deras membuat air menggenang sampai merendam seisi rumah.
Banjir tentu merepotkan penghuni rumah karena harta bendanya menjadi basah. Lalu, genangan air membuat lembap bangunan rumah. Belum lagi kotoran dari luar bisa terbawa air ke dalam rumah.
Jika rumah sering mengalami banjir, sebaiknya kamu mengambil langkah-langkah pencegahan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah meninggikan rumah untuk mencegah air masuk saat banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meninggikan rumah bukan berarti merombak keseluruhan bangunan. Kamu cukup meninggikan bagian lantai dan akses masuk atau pintu. Dengan begitu, air tidak akan masuk ke rumah karena terhalang dinding.
Andaikan air masuk pun tidak akan setinggi sebelumnya ketika belum meninggikan rumah. Dengan begitu, kamu tidak perlu repot membersihkan air yang masuk atau pergi ke pengungsian apabila ketinggian airnya hanya sebatas mata kaki.
Jika kamu masih ragu karena takut biayanya mahal, berikut perkiraan biaya meninggikan bangunan rumah.
Biaya Meninggikan Rumah
CEO Sobat Bangun Taufiq Hidayat mengatakan meninggikan seluruh bagian rumah untuk tipe 36 bisa menghabiskan biaya hingga ratusan juta rupiah. Meski demikian, biayanya masih tidak semahal ketika membangun rumah baru.
"Yang jelas, nggak seperti bikin rumah baru. Kalau bangun rumah baru sekitar Rp 4 juta (per meter), kalau ninggiin (rumah) itu per meter sekitar Rp 2,5 juta," ujar Taufiq saat dihubungi beberapa waktu lalu.
"Pengurugan itu datang dari luar, 1 kubik (tanah urugan) sudah Rp 500 ribu itu 1 mobil kijang, kalau tipe 36 (mau ditinggikan) tinggi setengah meter aja butuh 18 kubik itu bisa 20 mobil kijang didatangkan. Belum dinding dinaikkan, kalau dinding bata kalau sudah diplester aci itu sekitar Rp 170 ribu per meter, belum plafonnya kalau diganti. Kalau plafon diganti, 1 plafon sekitar Rp 250 ribu, belum kalau atapnya diganti, ya lumayan lah kalau mau ninggiin rumah," paparnya.
Disamping itu, biaya meninggikan lantai saja jauh lebih murah daripada keseluruhan bangunan untuk ukuran yang sama. Ia memperkirakan biayanya sekitar Rp 10-12 juta. Biaya tersebut sudah termasuk dengan biaya tukang, tanah urugan, dan keramik.
"Ya sekitar Rp 10-12 juta kalau tingginnya cuma 30 cm. Nggak usah bongkar plafon, (tanpa) bongkar atap," ujar Taufiq.
Menurutnya, lama pengerjaan tergantung dari luas rumah dan desain elevasi rumah yang dilakukan. Jika meninggikan rumah secara total, bisa sekitar 3 bulan. Sedangkan hanya meninggikan lantai bisa lebih cepat daripada itu.
Terpisah, Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, Panggah Nuzhul Rizki menjelaskan perkiraan biaya meninggikan seluruh rumah untuk rumah tipe 36. Menurutnya, biaya yang dibutuhkan berkisar Rp 150-200 juta dengan masa pengerjaan sekitar 3-4 bulan. Biaya tersebut perlu disesuaikan dengan ketinggian rumah.
"Harganya berkisar Rp 150-200 juta yang meliputi biayanya peninggian struktur, peninggian dinding, pembongkaran rangka dan atap, pemasangan kembali rangka dan atap, pengurukan lantai, pemasangan keramik lantai baru, pembongkaran rangka plafon dan pemasangan kembali, pemasangan instalasi air dan listrik, plester acian dinding, pengecatan rumah," kata Panggah.
Tips Meninggikan Rumah
Panggah juga memberikan beberapa tips untuk kamu yang ingin meninggikan rumah supaya benar-benar aman dari banjir.
1. Perkirakan Tinggi Air Ketika Banjir
Untuk menghalau air masuk, kamu perlu memperkirakan ketinggian air yang biasa merendam daerahmu. Hal itu karena jika langsung meninggikan rumah tanpa tahu tinggi permukaan air maka tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, rumah bisa saja tetap kebanjiran.
2. Gunakan Bahan Material yang Baik
Selain meninggikan bangunan, kamu perlu kualitas dinding yang baik dan tahan terhadap air. Jangan sampai mudah rembes atau bocor.
Oleh karena itu, kamu perlu memakai material yang berkualitas. Meskipun harganya lebih mahal, tetapi kualitasnya terjamin dan fondasi tersebut tahan lama.
3. Pakai Jasa Profesional
Kamu juga perlu tenaga ahli untuk meninggikan rumah. Apalagi estimasi pengerjaannya bisa sampai 3 bulanan.
Kamu tidak bisa mengerjakan sendiri apalagi jika tidak memiliki pengalaman dalam pembangunan rumah. Sebaiknya, gunakan jasa profesional untuk perencanaan dan pelaksanaan supaya hasilnya sesuai harapan.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)