Perusahaan jasa agen real estat ERA Indonesia (PT ERA Graharealty Tbk.) mencatatkan penurunan omzet 4.23 persen dibandingkan tahun 2023. Sektor properti menjadi penopang di pasar sekunder sebesar 94 persen dan di pasar primer sebesar 6 persen.
Lalu, dilihat dari jenis properti yang paling banyak yang ditransaksikan yakni rumah 55 persen, ruko 18 persen, apartemen 15 persen, dan lain-lain (tanah, gudang, rukan, dll) 12 persen.
"Tahun 2024, sewa lebih tinggi sebanyak 66 persen sedangkan jual properti sebanyak 34 persen," ungkap Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa seperti yang dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Darmadi menilai pasar properti di 2025 akan tetap bagus. Mereka optimistis dapat mencapai omset transaksi lebih tinggi 20 persen.
Beberapa faktor pendukungnya antara lain, tingkat suku bunga turun dari yang awalnya 25 basis poin (bps) menjadi 5.75 persen pada 14-15 Januari 2025. Lalu, pemerintah mempertahankan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan suku bunga yang lebih rendah, daya beli masyarakat diharapkan stabil.
"Saat ini pasar sedang menunggu karena masih banyak faktor penentu seperti pengaruh stabilitas politik tanah air dan internasional. Lalu adanya wacana dari pemerintah perihal PPN DTP yang dilanjutkan hiingga Juni 2025, beli rumah Rp 2 Miliar bebas PPN, namun masih dinantikan juklaknya," ujar Darmadi.
Hal ini ia sampaikan dalam acara penghargaan tahunan ERA National Business Conference (NBC) ke-33 yang mengusung tema R3G3NERATE, Rabu (12/2/2025) di Hotel Tentrem, Jakarta.
Total sekitar 500 peserta menghadiri dan memenuhi tempat acara ERA NBC ke-33, yang merupakan Member Broker (MB), Marketing Associates (MA) ERA, pihak perbankan, rekanan developer, dan delegasi internasional dari Singapore.
"ERA selama 33 tahun di Indonesia hadir sebagai pioneer franchise internasional. Selama ini kami pun berkembang dan selalu berubah, senantiasa beradaptasi mengikuti perkembangan jaman, agar terus hadir melayani masyarakat Indonesia," kata Darmadi.
(aqi/zlf)