Ini Bedanya Rumah Subsidi dan Komersil, Mending Mana?

Ini Bedanya Rumah Subsidi dan Komersil, Mending Mana?

Kholida Qothrunnada - detikProperti
Jumat, 14 Feb 2025 12:30 WIB
Ilustrasi rumah di perumahan.
Ilustrasi rumah di perumahan. Foto: Kholida Qothrunnada/detikcom
Jakarta -

Rumah komersil dan rumah subsidi memiliki perbedaan, mulai dari harga, segmen, hingga syarat pembeliannya. Lalu, mana yang lebih menguntungkan?

Simak perbedaan antara rumah subsidi dan komersil, serta keuntungan dan kekurangannya di bawah ini.

Perbedaan Rumah Subsidi dan Komersil

Secara umum, bedanya rumah subsidi dan komersil adalah dilihat dari segi sosial, akses, fasilitas, harga, ketentuan cicilan, hingga tipe rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Milenial (Gak) Bisa Punya Rumah: Panduan Milenial dalam Membeli Rumah Pertama) koleh Reno (Syafruddin) Sann, berikut adalah beberapa hal yang membedakan antara rumah subsidi dan komersil:

1. Segmen

  • Rumah subsidi: Program pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, lansia, atau penyandang disabilitas yang memenuhi syarat atau dikenal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.
  • Rumah komersil: Diperuntukan bagi masyarakat yang dianggap mampu (mampu kredit rumah sesuai dengan penghasilannya).

2. Harga

  • Rumah subsidi: Tergantung zona dan mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah.
  • Rumah komersil: DIlihat dari berbagai aspek, misalkan lokasi. Semakin bagus atau strategis maka semakin mahal.

3. Tipe Rumah

  • Rumah subsidi: Maksimal tipe rumah 36/60
  • Rumah komersil: Lebih bervariasi.

4. Cicilan

  • Rumah subsidi: Flat sampai lunas dengan bunga 5% khusus FLPP atau floating mengikuti surat utang negara (SUN) 10 tahun ditambah margin program Bantuan
  • Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
    Rumah komersil: Cicilan mengikuti suku bunga yang berlaku.

5. Bunga

  • Rumah subsidi: Bunga cicilan flat 5% sampai lunas karena menerapkan Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
  • Rumah komersil: Bunga menambang (floating rate) mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Setiap tahunnya, cicilannya cenderung akan terus bertambah.

Bank syariah juga adanya memberikan flat berjenjang hingga sampai lunas (single price) dengan bunga yang lebih besar dari bunga subsidi (biasanya di atas 10%).

ADVERTISEMENT

6. Spesifikasi

  • Rumah subsidi: Spesifikasi minimum dan sudah ditetapkan pemerintah.
  • Rumah komersil: Spesifikasi beragam, dari yang biasa hingga mewah rumah kualitas yang premium.

7. Lokasi

  • Rumah subsidi: Umumnya, letak rumah subsidi cenderung di ujung atau pinggiran kota.
  • Rumah komersil: Cenderung lebih strategis daripada rumah subsidi.

8. Renovasi

  • Rumah subsidi: Renovasi baru bisa dilakukan minimal 2 tahun sejak ditempati.
  • Rumah komersil: Bisa direnovasi sesuai keinginan pemilik rumah kapan pun.

9. Uang Muka (DP)

  • Rumah subsidi: FLPP rumah subsidi menerima bantuan Rp 4 juta, dan untuk P2BT menerima bantuan uang muka sampai Rp 40 juta.
  • Rumah komersil: DP fleksibel dan disiapkan sendiri oleh calon pembeli rumah.

Perlu diingat kalau keputusan dalam memilih jenis rumah baik itu komersil atau subsidi, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi finansial dan kebutuhan masing-masing ya!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads