Ternyata di Sumedang kita bisa lho lihat 'pesawat' dari atap rumah. Lokasinya berada di jalur Sumedang-Wado, tepatnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tentu pesawat ini tidak bisa digunakan karena hanya sebuah replika pemanis sebuah rumah makan bernama Rumah Makan Neraray Ganjeng.
Dilansir detikJabar, replika pesawat ini berada di lantai 2 bangunan tersebut. Pengunjung bisa masuk ke dalamnya melalui sebuah pintu. Di dalam pesawat tersebut cukup luas dan memiliki banyak jendela layaknya pesawat sungguhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik bangunan dan pesawat tersebut semuanya berwarna putih. Di dalam rumah makan tersebut terdapat banyak pilar dan hampir setengah area di lantai 2 adalah semi outdoor.
Sayangnya, saat tim detikJabar berkunjung ke sana, kondisi bangunan Rumah Makan Neraray Ganjeng sudah tak terawat. Lantai hingga plafonnya kotor dan berjamur.
Ternyata menurut pengakuan Rizki Gumilar (40), salah seorang keluarga dari pemilik rumah tersebut, rumah makan tersebut sudah tutup sejak 2018 lalu.
![]() |
Pemiliknya, Cecep Sobandi membeli bangunan tersebut pada 2014. Pada saat itu, belum ada replika pesawat di atasnya. Semuanya merupakan ide dari Cecep dan dibuat sendiri.
![]() |
Rumah makan yang berfokus menyajikan makanan Sunda tersebut pun terlihat unik dan mencolok di antara bangunan lain.
"Iya sekitar 2014-an lah dibelinya sama Pak Cecep, cuman bentuknya belum gini. Nah pas udah dibeli terus dibangun lah kayak pesawat gitu di atas," kata Rizki, seperti dikutip Selasa (28/1/2025).
"Dibangun kayak ada pesawat gini ya tujuannya buat menarik perhatian kan nggak ada di Sumedang mah kayak gini, terus kan pemandangannya juga pas," tambahnya.
Rizki tidak mengetahui alasan tempat makan ini tiba-tiba ditutup dan hingga saat ini dibiarkan terbengkalai. Ia hanya sempat mendengar kabar jika Cecep hendak menjual bangunan tersebut seharga Rp 3 miliar.
"Kondisinya ya begini bisa dilihat langsung, cuman katanya rencana mau dijual juga. Nggak tau kenapa ya karena butuh aja kali. Dijual Rp 3 miliar katanya," ujar Rizki saat berbincang bersama detikJabar belum lama ini.
(aqi/aqi)