Kebakaran yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat melahap habis ribuan bangunan. Berbeda dengan di Indonesia, ketika terjadi kebakaran, struktur bangunan masih berdiri. Apa itu artinya kebanyakan struktur bangunan di Indonesia lebih tahan terhadap api?.
CEO SobatBangun Taufiq Hidayat mengatakan biasanya rumah di kawasan subtropis seperti di Los Angeles dibangun menggunakan bahan kayu. Berbeda halnya dengan Indonesia yang iklimnya kurang cocok menggunakan kayu.
"Musuhnya kayu itu adalah kelembapan dan air. Nah kalo negara subtropis karena musim hujannya juga jarang, yang adanya kan salju gitu ya, air yang padah. Terus kelembapannya juga kecil ya, nggak kayak di negara tropis kayak kita (di Indonesia)," ujar Taufiq kepada belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, material kayu bersifat mudah terbakar, sehingga bangunan tampak tidak bersisa dan rata dengan tanah usai kebakaran di LA. Sementara itu, kebakaran rumah di Indonesia biasanya masih menyisakan tembok dan atap.
Menurut Taufiq, bahan bangunan rumah di Indonesia lebih tahan terhadap api. Akan tetapi, bukan berarti penghuni aman ketika terjadi kebakaran. Rumah harus tahan api agar penyebarannya tidak terlalu cepat.
"Peraturan pembangunan juga ada di SNI (Standar Nasional Indonesia). Itu mengatur tentang bangunan, bahan bangunan yang tahan api untuk sebuah rumah. Nah sebuah rumah kenapa harus tahan api, karena ketika terjadi kebakaran itu akan memberikan kesempatan kepada penghuni yang ada di dalamnya itu menyelamatkan diri," ungkapnya.
Ia menilai material bangunan yang digunakan di Indonesia lebih tahan api dibandingkan rumah di Amerika Serikat. Adapun material bangunan yang sering digunakan masyarakat Indonesia buat membangun rumah adalah beton.
"Bangunan-bangunan yang dari beton itu lebih (tahan api). Misalnya ada api di sekelilingnya itu, dia nggak langsung terbakar gitu ya, mungkin dinding itu panas tapi dia nggak sampai terbakar. Lain halnya dengan bahan itu yang dari kayu, ketika panas itu akan menyulut api, padahal apinya belum sampai sana, tapi itu sudah bisa menyebabkan api dan akhirnya merambatlah itu, satu rumah terbakar semua," tutur Taufiq.
Selain itu, banyak rumah di Indonesia sudah menggunakan rangka baja ringan, atap keramik atau beton, plafon gipsum, serta berbagai jenis bata. Bahan bangunan tersebut dinilai tahan terhadap api.
Sebelumnya, kebakaran di Los Angeles melahap lebih dari 12.000 bangunan. Penyebab kebakaran diyakini karena perubahan iklim dan cuaca ekstrem seperti angin Santa Ana.
Kebakaran tersebut merupakan salah satu yang terparah sepanjang sejarah Los Angeles. Ribuan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)