Presiden ke-39 Amerika Serikat Jimmy Carter menghabiskan sisa 43 tahun dengan kehidupan sederhana usai turun jabatan pada 1981. Setelah meninggalkan kemewahan Rumah Putih, Carter justru memilih untuk tinggal di rumah sederhana miliknya.
Dilansir dari CNBC, Senin (13/1/2025), Carter meninggal dunia di sebuah rumah peternakan yang dibangunnya sendiri pada tahun 1961. Ia pun dimakamkan di kampung halamannya itu di Plains, Georgia.
Rumah tersebut sekitar dua setengah jam perjalanan ke selatan dari Atlanta. Rumah peternakan dua kamar tidur yang baru-baru ini dinilai seharga US$ 167.066 atau sekitar Rp 2,7 miliar (kurs Rp 16.272) menurut catatan properti publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan Washington Post pada 2018, angka tersebut kurang dari nilai kendaraan lapis baja Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) yang diparkir di luar.
![]() |
Kini rumah tersebut diperkirakan memiliki harga US$ 239.700 atau setara Rp 3,9 miliar menurut platform realestat Zillow. Nilai tersebut jauh di bawah median harga rumah di Georgia, yakni US$ 326.280 atau sekitar Rp 5,3 miliar.
Carter memang menjalankan kehidupan yang frugal. Selain tinggal yang terbilang sederhana, ia kerap menghabiskan akhir pekan dengan makan malam bersama tetangga di atas piring kertas dan membuat yogurt sendiri, tulis Post. Carter membeli beberapa pakaiannya di toko Dollar General setempat pada 2011. Ia juga terbang dengan pesawat komersial.
Di tahun-tahun terakhirnya, Carter memperoleh sebagian besar pendapatannya dari menulis buku. Thriftbooks.com mencantumkan 66 buku dengan Carter sebagai penulisnya, termasuk buku anak-anak dan buku-buku lain yang menggambarkan masa jabatannya sebagai presiden.
Sebagai mantan orang nomor satu AS, tentunya ia menerima pensiun tahunan sebesar US$ 246.400 atau setara Rp 4 miliar seperti halnya semua mantan presiden.
Pemerintah federal memberikan tunjangan kepada semua mantan presiden untuk biaya seperti perjalanan dan ruang kantor. Tahun lalu, Carter menerima sekitar US$ 118.000 atau sekitar Rp 1,9 miliar dalam bentuk tunjangan tersebut.
Meski begitu, Carter tetap menjaga gaya hidup sederhananya. Kehidupannya sangat berbeda dengan mantan presiden lainnya yang tinggal di rumah mewah.
Padahal, mantan presiden bisa saja memperoleh penghasilan besar dengan menjadi pembicara di berbagai acara. Akan tetapi, gaya hidup mewah bukanlah gaya Carter. Mantan presiden tersebut dilaporkan menolak sebagian besar bayaran untuk menjadi pembicara. Ketika ia menerima pembayaran untuk tampil, ia sering menyumbangkan uang tersebut untuk kegiatan amal.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)