Jimmy Carter merupakan mantan Presiden Amerika Serikat yang menjabat periode 1977-1981. Setelah lengser dari jabatannya, Jimmy memilih menjadi sukarelawan di organisasi Habitat for Humanity yang membantu pembangunan rumah untuk orang miskin dan terdampak bencana.

Awal mula dirinya memutuskan jadi sukarelawan ketika ia menemukan sekelompok sukarelawan tengah bekerja di sebuah bangunan di New York City. Pada saat itu, dirinya tengah berlari dan langsung berbelok ingin membantu sukarelawan lainnya.

"Rosalynn (istrinya) dan saya datang dan membantu mereka," kata Jimmy pada 1984 seperti yang dikutip pada Senin (30/12/2024).

Pembangunan rumah di NYC itu menjadi kegiatan pertama Jimmy Carter dan istrinya, Rosalynn Carter sebagai sukarelawan.

Dalam kesempatan terpisah, Jimmy Carter mengungkapkan menjadi sukarelawan merupakan pilihan pribadinya. Ia merasa kegiatan ini telah mengubah hidupnya.

"Ketika kami meninggalkan Gedung Putih (Istana Kepresidenan Amerika Serikat), kami bisa melakukan apa saja. Tetapi pilihan kami adalah menjadi sukarelawan dan pekerja di Habitat. Itu merupakan pengalaman yang mengubah hidup kami," ungkapnya.

Setelah itu, keluarga Carter rutin setiap tahun hadir dalam agenda-agenda pembangunan rumah yang digelar oleh organisasi nirlaba, Habitat for Humanity.

Sebagai contoh pada saat terjadi Badai Katrina pada 2008 di sepanjang Pantai Teluk Mississippi, Louisiana dan Texas. Badan tersebut merusak beberapa rumah di sana. Carter dan istrinya bergabung dengan sukarelawan lainnya membantu membangun kembali permukiman di sekitar sana.

Kemudian, Jimmy Carter dan istrinya juga pernah terbang ke Haiti pada 2011 dan 2012 untuk membantu pembangunan 100 rumah bagi korban terdampak gempa dahsyat di sana.

Proyek pekerjaan terakhir yang diikuti oleh mantan presiden ke-39 Amerika ini adalah proyek di Nashville, Tennessee pada 2019. Pada saat itu, usianya telah memasuki 95 tahun. Ia muncul di lokasi pembangunan di Nashville mata hitam dan dengan jahitan baru di dahi.

"Saya terjatuh dan dahi saya terbentur benda tajam dan saya harus pergi ke rumah sakit. Mereka melakukan 14 jahitan di dahi saya dan mata saya menjadi hitam, jika kamu menyadarinya," kata Carter kepada wartawan seperti yang dikutip pada Senin (30/12/2024).

"Tetapi saya mempunyai prioritas nomor satu, yaitu datang ke Nashville dan membangun rumah!" tambahnya.

Selama 35 tahun dedikasinya sebagai sukarelawan, Jimmy Carter dan istrinya tercatat telah membantu membangun, merenovasi, dan memperbaiki 4.331 rumah bersama Habitat for Humanity. Bahkan ia melibatkan organisasi non-pemerintahnya The Carter Center dalam setiap kegiatan sukarelawannya.

"Salah satu hal yang Yesus ajarkan adalah: Jika kamu memiliki bakat, cobalah memanfaatkannya untuk kepentingan orang lain. Itulah yang Rosa dan saya coba lakukan," tutur Carter.

Sementara itu, Jimmy Carter tutup usia pada Minggu (29/12/2024) di usia 100 tahun. Dilansir AFP, Carter telah menjalani perawatan rumah sakit sejak pertengahan Februari 2023 di rumahnya di Plains, Georgia. Pada 2015, ia sempat mengungkapkan memiliki penyakit kanker otak.

Selain kanker, Carter juga sempat mengalami dehidrasi dan beberapa kali terjatuh yang menyebabkan pinggulnya patah, panggulnya retak, dan cedera lainnya.