Siapa sangka masih ada rumah asli Betawi di tengah kawasan elite Setiabudi. Bukan sekadar hunian lama, pemilik rumah itu membangun kontrakan di lahan yang sama sebagai sumber penghasilannya.
Tim detikProperti sudah berkunjung ke rumah milik Salamah (87). Letak rumah Betawi itu berada di kawasan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Rumah Betawi tersebut sebenarnya tidak terlalu nampak dari depan karena terhalang kanopi dan bangunan seng berisi bengkel. Ternyata bangunan bengkel tersebut merupakan kontrakan milik Salamah, lho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma satu, Salamah punya lima bangunan yang masing-masing berukuran sekitar 3x5 meter. Kontrakan tersebut disewa oleh orang lain untuk dijadikan garasi hingga bengkel barang second.
"Garasi bajaj, mobil. Ya alhamdulillah udah nggak ngajar, buat sangu," ujar Salamah di Jl. Menteng Atas Selatan I, Selasa (7/1/2025).
![]() |
Sebelumnya, Salamah berprofesi sebagai guru agama sampai sekitar tahun 2015. Setelah pensiun, ia pun mengandalkan penghasilan dari sewa kontrakan di sebelah rumahnya. Meski hidup sederhana, ia tak lupa untuk menyisihkan penghasilannya untuk menyantuni anak yatim.
"Alhamdulillah, asal nasib ibu baik. Bisa untuk bekal makan, bekal yatim kasih 50 persen (dari penghasilan kontrakan). Kita nggak mentingin diri sendiri. Ibu udah bersyukur deh," katanya.
Keponakan Salamah, Kamil (54) mengatakan rumah milik bibinya itu berukuran sekitar 150 m2, sementara tanahnya 330 m2. Ia memperkirakan rumah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1940-an. Bangunan kontrakan itu pun mulai dibangun sekitar tahun 2000.
"Buat kehidupan (Salamah). Sekarang kan beliau pakainya pampers sama buat makan. Ya ponakan-ponakan bantu sekadarnya doang, nggak tiap hari," ucap Kamil.
Kamil menyebutkan harga sewa kontrakan di belakang rumah sebesar Rp 500 ribu per bulan. Sementara kontrakan berisi bengkel di depan rumah harga sewanya Rp 600 ribu per bulan.
Di sisi lain, Kamil mengatakan rumah Betawi Salamah memang masih banyak yang asli mulai dari tiang, dinding, hingga jendela. Desain rumah tersebut mengikuti bentuk kebanyakan rumah yang ada pada zaman dulu ketika dibangun.
"Karena zaman dulu model rumahnya seperti ini, yaudah dibangunnya modelnya begini. Istilahnya nggak ngambil bahwa ini rumah adat Betawi, cuman karena memang orang Betawi, kebetulan model-model rumahnya begini," tuturnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)