Korea Utara memiliki resor megah di tepi pantai Wonsan Kalma. Resor yang sudah dinantikan selama 6 tahun ini, dikabarkan bakal buka pada Juni 2025 mendatang.
Dikutip dari NK News, resor tersebut mulai dibangun pada 2018 dan awalnya akan dibuka di tahun berikutnya. Namun, semua fasilitas sempat kosong dan pembangunan melambat pada 2019. Bahkan, resor itu terkadang tampak terbengkalai dan terancam rusak hingga tahun ini.
Kim Jong Un pun sempat melakukan kunjungan ke resor tersebut pada Juli 2024 setelah lebih dari lima tahun menyatakan zona tersebut akan dibuka pada Mei 2025. Kini, Korea Utara mengundurnya lagi selama satu bulan, demikian laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). Kabar itu disampaikan usai Kim Jong Un melakukan inspeksi pada Senin (29/1/2024) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan resor di Wonsan Kalma itu mungkin akan digunakan untuk menjamu para pemimpin asing untuk pertemuan puncak dan para pejabatnya sendiri untuk pertemuan politik. Ia juga menyebut Hotel Kalmaegi yang mewah di pusat zona tersebut akan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan acara-acara penting eksternal, politik, dan budaya negara dengan sukses.
"Pembangunan kawasan wisata pesisir Kalma adalah langkah besar pertama yang sangat penting dalam menempatkan industri pariwisata nasional pada jalur pembangunan yang sangat penting," kata Kim Jong Un dikutip dari NK News, Kamis (2/1/2025).
Wonsan Kalma digadang-gadang akan terkenal sebagai tempat wisata nasional kelas dunia yang populer di kalangan rakyat dan orang asing. Resor ini diharapkan dapat menarik banyak wisatawan asing.
Pengerjaan proyek dilanjutkan tahun ini untuk beberapa fasilitas yang belum selesai, seperti taman air luar ruangan dan arena akuatik. Begitu juga dengan rekonstruksi aspek-aspek yang tampaknya tidak disukai Kim Jong Un.
Selanjutnya, bakal ada proyek baru untuk memperluas layanan kereta api ke Bandara Internasional Wonsan Kalma. Proyek itu akan dimulai pada Oktober mendatang.
Di samping itu, permintaan akan pengunjung resor dan kemampuan Kim untuk mendapatkan kembali investasi yang signifikan masih menjadi pertanyaan. NK Pro memprediksi bahwa zona yang dibangun militer tersebut berisi lebih dari 7.000 kamar. Dengan begitu, diperkirakan Korea Utara mengharapkan lebih dari sepuluh ribu tamu per hari.
Peta wisata di lokasi yang difoto pada Februari 2024 mencantumkan 17 hotel besar dan 37 'hostel' termasuk rumah-rumah besar. Lalu, ada bangunan tempat menginap jangka panjang dan hotel-hotel yang lebih mendasar, bersama dengan 35 tempat layanan publik dan 29 tempat layanan komersial.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)