Hotel bintang 5 di Beograd, Serbia bernama Hotel Jugoslavija atau Yugoslavia akan dihancurkan. Rencana penghancuran hotel yang telah berdiri lebih dari setengah mendapat protes dari warga setempat.
Melansir dari Independent, beberapa warga menilai Hotel Jugoslavija seharusnya dilestarikan atau direvitalisasi karena termasuk bangunan yang bersejarah. Hotel ini selama beroperasi telah menjadi tempat pertemuan tokoh-tokoh penting seperti Ratu Elizabeth II, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon dan Jimmy Carter, astronot Neil Armstrong, hingga bangsawan Belgia dan Belanda.
Selain itu, salah satu keunikan hotel ini sekaligus daya tariknya adalah memiliki salah satu lampu gantung terbesar di dunia yang terbuat dari 40.000 kristal Swarovski dan 5.000 bohlam. Pemandangan yang ditawarkan hotel ini pun tidak kalah menarik yakni berhadapan dengan Sungai Danube di distrik New Belgrade di ibu kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Svetlana Gojun, salah satu pengunjuk rasa mengatakan Hotel Jugoslavija merupakan bangunan yang mewakili sebagian besar sejarah kota tersebut.
"Separuh dunia datang ke hotel ini, mulai dari aktor, musisi, politisi, penulis. Semua orang terikat dengan hotel ini. Seluruh dunia tahu tentang hotel itu dan sekarang kita akan membiarkan bangunan ini hilang?" cecarnya seperti yang dikutip pada Senin (4/11/2024).
Waktu penghancuran Hotel Jugoslavija belum diungkap. Namun, kepemilikan hotel ini telah dijual pada awal 2024 lalu senilai 27 juta euro atau setara dengan Rp 463 miliar (Kurs Rp 17,152) kepada anak perusahaan Millenium Team, MV Investment.
Nantinya, menurut laporan Balkan Insight di atas tanah bekas Hotel Jugoslavija berdiri akan dibangun bangunan komersial serupa yakni kompleks hunian dan bisnis modern dengan hotel kelas atas. Total investasi yang direncanakan dalam empat tahun ke depan adalah sekitar 400 juta euro atau Rp 6,8 triliun.
Lantas bagaimana kondisi operasional hotel? Tenang, hotel ini memang sudah terkendala sejak 1999 di mana hanya sebagian gedung yang bisa diisi oleh tamu. Kemudian, karena tidak adanya perbaikan, Hotel Jugoslavija resmi ditutup sejak 2006 dan kini kondisinya terbengkalai.
Beberapa kaca hotel pecah, dinding kamar banyak coretan gambar aneh, hingga ada beberapa sudut ruangan dijadikan tempat penumpukan barang tak terpakai. Dahulunya, bangunan Hotel Jugoslavija merupakan percontohan dari arsitektur modernis pada tahun 1960an. Bangunan setinggi 150 meter ini terdiri dari 8 lantai dengan total 132 unit kamar dan suite dengan gaya retro. Hotel ini juga memiliki 75 kamar double, 12 kamar keluarga, 6 junior suite, dan 3 apartemen.
Bagian fasad bangunannya berwarna putih yang dipoles rapih. Di bagian dalamnya digelar karpet merah yang mewah dan furniture mahal. Pada kamar president suite, dindingnya bukan hanya dinding beton biasa melainkan dilapisi dengan panel kayu.
(aqi/zlf)