Seorang investor dan ahli properti, Sam Gordon viral di media sosial setelah mengunggah video pesta sebuah firma properti asal Australia. Video itu menunjukkan setiap orang berbagi informasi berapa properti investasi dimiliki mereka masing-masing. Gordon sendiri telah mengoleksi 108 properti di usia 34 tahun.
Beberapa netizen menganggap video tersebut sebagai sesuatu yang inspiratif. Sebagian lainnya pun menganggapnya tidak pantas.
Namun, Gordon menilai video tersebut dapat menjadi bukti bagi klien atau calon klien kalau orang-orang dalam firma tersebut berhasil menerapkan ilmu investasi properti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klien selalu bertanya 'berapa banyak properti yang Anda miliki?' Menurut saya, jika seseorang bekerja untuk Anda, Anda ingin mereka berpengalaman," kata Gordon, dikutip dari news.com.au, Kamis (28/11/2024).
"Jika Anda pergi ke dokter bedah, Anda menginginkan dokter yang berpengalaman, bukan dokter yang baru saja lulus kuliah," ucapnya.
Gordon mengatakan ia dan timnya 'hidup dan bernapas' dalam investasi properti. Hal ini tampak dari banyaknya properti yang mereka miliki.
"80 persen dari tim saya adalah seorang klien sebelum mereka bekerja untuk bisnis saya," ungkapnya.
Meski sekarang berhasil mempunyai 108 properti, Gordon memiliki masa lalu yang tak terduga. Ia ternyata putus sekolah di usia 16 tahun untuk bekerja di peternakan orang tuanya. Pada saat itu, ia menghasilkan upah minimum sebesar AU$ 38.000 atau sekitar Rp 391.042.591 (kurs Rp 10.290) per tahun.
Kemudian, setelah menginjak usia 19 tahun, Gordon sudah menabung AU$ 30.000 atau setara Rp 308.713.924. Ia pun tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut.
"Saya sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil dan ayah saya berkata, 'kenapa kamu tidak menginvestasikan uangmu di properti?'" imbuhnya.
Gordon lalu menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah pertamanya. Hal itu pun mengubah segalanya. Pria itu kini memiliki koleksi properti komersial dan pribadi. Ia juga memiliki lebih dari 100 penyewa.
"Saya membeli rumah-rumah kumuh dan merenovasinya kembali menjadi layak dan saya selalu aktif berburu (rumah)," katanya.
"Saya seorang anak desa dan saya selalu berinvestasi di kalangan pekerja kasar. Saya biasa merenovasi properti dan tidur di tenda di belakang rumah," lanjutnya.
Gordon mengatakan beberapa properti miliknya mempunyai rasio utang negatif dan yang lainnya tidak. Namun, secara keseluruhan portofolio properti miliknya berada pada posisi 'positif'.
Dia suka membawa kembali properti kumuh ke pasar sewa properti. Kemudian, ia selalu fokus untuk menciptakan arus kas.
"Saya sudah melakukannya sejak lama. Saya sangat menekankan pada penciptaan arus kas rendah," ucapnya.
Walau memiliki 108 properti, dia mengaku tidak menghasilkan pendapatan jutaan dolar setahun.
"Saya masih memiliki cukup banyak utang dan pendapatan saya tidak akan mencapai jutaan dolar tetapi saya memiliki properti yang saya simpan untuk pertumbuhan," jelasnya.
Gordon mengatakan dirinya tak perlu bekerja selama 'bertahun-tahun', tetapi ia terus memberikan nasihat kepada orang Australia karena senang berbagi. Gordon ingin membantu orang Australia biasa menciptakan aliran pendapatan lain, sehingga mereka dapat pensiun dengan nyaman.
"Lebih dari 90 persen klien kami berpenghasilan antara AU$ 70.000 hingga AU$ 100.000 (Rp 720.300.000-1.029.000) per tahun dan ingin menciptakan sesuatu yang lebih baik untuk diri mereka sendiri," ungkapnya.
Ia juga mempraktikkan apa yang ia ajarkan. Misalnya, ia sering mengarahkan kliennya untuk tidak membeli suatu tempat karena gaya hidup. Sebaliknya, ia menyarankan untuk menyewa tempat yang ingin ditinggali dan membeli tempat yang punya potensi untuk bertumbuh.
Gordon tinggal di sebuah rumah besar di Queensland yang diperkirakan bernilai sekitar AU$ 5 juta atau sekitar Rp 51,45 miliar. Menurutnya, lebih murah baginya untuk menyewa daripada membelinya karena suku bunga.
"Saya bisa membelinya, tetapi saya hanya ingin berinvestasi," tuturnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)