Taipan properti Vietnam Truong My Lan (68 tahun) divonis hukuman mati oleh pengadilan setempat karena didakwa melakukan korupsi. Kini Ratu Properti Vietnam tersebut memohon kepada pengadilan untuk mengampuni nyawanya dan mengatakan dia sedang mencoba mengembalikan dana yang dikorupsi tersebut.
Truong divonis bersalah awal tahun ini atas penggelapan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB) dan dijatuhi hukuman mati atas penipuan senilai total US$ 27 miliar atau setara Rp 429 triliun (kurs Rp 15.900). Itu merupakan kasus korupsi terbesar dalam sejarah.
Melansir Fortune, Rabu (27/11/2024), Truong mengajukan banding atas hukumannya di pengadilan di Kota Ho Chi Minh, dan putusannya diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pikiran saya hanyalah bagaimana membayar utang kepada SBV (Bank Negara Vietnam) dan rakyat. Saya tidak memikirkan kerugian bagi diri saya dan keluarga saya," ujar Truong dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan.
"Mohon pertimbangkan kembali dan kurangi hukuman saya," pintanya kepada pengadilan.
Menurut hukum Vietnam, Lan dapat terhindar dari hukuman mati jika dia secara proaktif mengembalikan tiga perempat aset yang digelapkan dan dinilai telah bekerja sama secara memadai dengan pihak berwenang.
Namun jaksa penuntut berpendapat bahwa ia tidak memenuhi persyaratan. Selain itu jaksa menilai kejahatan yang dia lakukan adalah yang Terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Di antara poin-poin utama yang diperdebatkan di pengadilan adalah perkiraan kekayaan pribadi Lan.
Lan, yang mendirikan grup pengembang real estate Van Thinh Phat, mengatakan kepada pengadilan bahwa cara tercepat untuk membayar kembali dana yang dicuri adalah dengan melikuidasi SCB, dan menjual aset perusahaan untuk membayar kembali SBV dan masyarakat.
Puluhan ribu orang yang telah menginvestasikan tabungan mereka di SCB kehilangan uang. Hal itu memicu protes langka dari para korban yang berdemonstrasi lagi pada hari Selasa lalu.
Bank sentral Vietnam menyatakan pada bulan April lalu bahwa pihaknya memompa dana ke SCB untuk menstabilkannya, tanpa mengungkapkan berapa jumlahnya.
Selama persidangan pertamanya pada bulan April, Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan $12,5 miliar, tetapi jaksa mengatakan total kerugian yang disebabkan oleh penipuan tersebut berjumlah $27 miliar. Bayangkan angka itu setara dengan sekitar 6% dari PDB negara tersebut pada tahun 2023.
Simak juga Video 'Momen Persidangan Saat Crazy Rich Vietnam Divonis Mati Atas Korupsi Rp 200 T':