Kasus mega korupsi Vietnam masih banyak diperbincangkan. Hal itu karena ratu properti asal Vietnam, Truong My Lan melakukan penipuan keuangan US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 200,7 triliun (kurs Rp 16.056).
Chairwoman pengembang Van Thinh Phat ini dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan, dan pelanggaran peraturan perbankan. Dilansir dari The Gurdian, Senin (15/4/2024), Lan menggelapkan uang sebanyak US$ 12,5 miliar atau hampir setara dengan 3% produk domestik bruto Vietnam. Namun, dalam persidangan yang dilakukan pada Kamis (11/4), jaksa menyebutkan total kerugian akibat penipuan itu kini berjumlah US$ 27 miliar atau sekitar Rp 434,4 triliun.
Akibat perbuatannya itu, Lan divonis hukuman mati. Hukuman mati merupakan hukuman yang sangat berat untuk kasus korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lan dinyatakan bersalah karena melakukan penipuan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB) selama satu dekade. Walaupun ia tidak memegang jabatan eksekutif di SCB, namun ia memegang 91,5% saham di sana melalui pihak ketiga dan perusahaan cangkang.
Ia dituduh membuat pinjaman palsu untuk menarik uang dari bank selama kurang lebih 11 tahun, dari 2012-2022. Menurut media pemerintah, pinjaman tersebut menyumbang 93% dari total kredit yang dikeluarkan oleh bank.
Untuk menutupi kasus penipuan itu, Lan bankir SCB dituduh menyuap pejabat pemerintah US$ 5,2 miliar.
Dalam kasus tersebut ada 84 terdakwa lainnya yang menerima hukuman mulai dari masa percobaan selama 3 tahun hingga penjara seumur hidup. Di antara terdakwa tersebut, suami dari Truong My Lan yang juga pengusaha properti di Hong Kong, Eric Chu dihukum 9 tahun penjara sedangkan keponakan Truong My Lan, Truong Hue Van divonis 17 tahun penjara.
Buat kamu pengin upgrade rumah biar lebih pintar dengan perangkat smart door lock hingga CCTV gratis, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar. Buat yang beruntung, bakal dapet 6 device smarthome gratis!
Baca info lengkapnya di sini.
(abr/dna)