Harga sewa apartemen servis atau apartemen yang sudah lengkap dengan furniture di kawasan pusat bisnis atau Central Business District (CBD) Jakarta mengalami peningkatan. Dengan begitu, tarif sewanya juga bisa meningkat.
Berdasarkan hasil riset Colliers yang berjudul Residential Services Forecast Report , rata-rata tarif sewa apartemen di kawasan CBD pada kuartal III 2024 meningkat jadi Rp 464.453 per meter persegi (m2) per bulan dari yang sebelumnya sekitar Rp 450.000 per meter persegi per bulan pada 2023 atau naik 3,2%. Akan tetapi, tarif sewa tersebut masih sama seperti kuartal II 2024.
Sebagai gambaran, jika kamu menyewa apartemen servis tipe studio dengan ukuran 21 m2, maka tarif sewanya yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rp 464.453 per m2 per bulan x 21 m2 = Rp 9.753.513 per bulan
Tarif sewa itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut ini simulasinya.
Rp 450.000 per m2 per bulan x 21 m2 = Rp 9.450.000 per bulan
Namun, tarif sewa tersebut bisa saja belum termasuk dengan IPL yang biasanya dibayarkan tiap bulan serta biaya listrik dan air yang umumnya terpisah.
Sementara itu, untuk rata-rata tarif sewa non-CBD turun tipis menjadi Rp 396.651 per m2 per bulan dari yang sebelumnya Rp 400.000 per m2 per bulan pada 2023. Turunnya tarif sewa ini terjadi karena adanya proyek yang baru selesai dan menawarkan harga promosi.
Di sisi lain, permintaan terhadap apartemen servis baru-baru ini mengalami peralihan dari yang sebelumnya kebanyakan untuk urusan bisnis menjadi akomodasi untuk pelanggan yang ingin rekreasi menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. Tren ini dipicu oleh kondisi selama pandemi COVID-19, di mana apartemen servis menawarkan privasi yang lebih besar dan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan hotel pada umumnya.
Selama kuartal III 2024, apartemen dengan dua kamar tidur menjadi unit yang paling dicari. Hal ini mungkin karena kesesuaian fungsional bagi penyewa individu maupun pasangan.
"Banyak apartemen servis yang dikelola oleh operator internasional mengalami peningkatan hunian yang moderat. Hal ini sejalan dengan perubahan demografi ekspatriat, di mana mayoritas datang sendiri atau bersama pasangannya dibandingkan mereka yang membawa keluarganya," kata Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto dalam keterangannya, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Secara keseluruhan, Colliers melihat bahwa sektor apartemen servis memiliki potensi jangka panjang yang menjanjikan. Keberadaan apartemen servis untuk jangka panjang dan jangka pendek menyiratkan kemampuan sektor ini untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan penyewa.
Selain itu, prospek Indonesia juga tetap menjanjikan karena beberapa hal, yaitu negara diperkirakan akan menarik investasi langsung asing (FDI), sehingga dapat mendorong permintaan jangka panjang dari korporat, dan memiliki basis permintaan potensial yang substansial dari kelas menengah yang sedang berkembang.
(abr/abr)