Usai diguncang gempa 5,6 magnitudo, banyak warga Cianjur kehilangan tempat tinggal. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat era Presiden Joko Widodo membangun hunian tetap (Hutap) sebagai tempat tinggal yang baru bagi para korban.
Spesifikasi rumah yang disediakan adalah rumah tipe 36 dengan luas tanah 75 meter persegi. Satu unit dapat ditinggali 4 orang atau 1 KK. Terdapat 2 jenis hunian yakni single dan kopel (couple). Perbedaannya hunian kopel satu atap terdiri dari 2 pintu. Rumah ini juga dibuat dengan ketahanan gempa,
Dilihat detikcom, Kamis (21/11/2024) Hutap Tahap III yang berada di Desa Babakan Karet, Cianjur memiliki desain rumah yang sama, baik bentuk dan warnanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap 2 unit rumah berada di atap yang sama, kemudian pada salah satu sisinya di terdapat sebuah hook atau lahan kosong.
Di lahan tersebut diletakkan terdapat toren air, mesin air, dan selebihnya hanya lahan kosong. Beberapa warga ada yang sudah berkebun atau meletakkan barang-barang pribadinya di sana.
Bagian dalamnya terdiri dari 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur di belakang rumah. Pintu masuk menghadap langsung ke pintu belakang yang mengarah ke dapur.
Ketua RW 14 sekaligus warga pertama yang pindah ke sana, Sandi Munawar mengungkapkan saat ini mereka belum mendapat sertifikat rumah. Surat tersebut baru akan diberikan setelah 10 tahun tinggal di sana. "Masa tinggal 10 tahun, sertifikat setelah 10 tahun," ungkapnya.
Selain sebagai hunian, warga diperbolehkan untuk membuka usaha rumahan seperti warung kelontong atau warung kopi.
Bukan hanya rumah yang layak untuk ditinggali, jalanan di lingkungan Hutap Tahap III sudah dicor rapi. Dipinggir jalannya telah dilengkapi dengan lampu jalan dan beberapa tanaman.
Fasilitas yang tersedia pun cukup lengkap mulai dari balai warga, Masjid, taman, pos jaga untuk keamanan, dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Adapun Hutap Tahap III ini telah selesai dibangun dan diserahkan ke Pemda Cianjur pada 2 Oktober 2023 lalu dengan anggaran mencapai Rp 70,8 miliar. Terdiri dari 190 unit dan saat ini telah terisi sebagian besar.
Menurut PJ Gubernur Cianjur, Tubagus Mulyana Syahrudin, sisa rumah yang masih kosong tengah ditawarkan ke 62 warga yang masih tinggal di zona merah patahan sesar gempa.
"Tentu rumah ini harus ada yang mengisi. Ini juga ditawarkan kepada masyarakat yang 62 warga masyarakat, yang masih ada di zona merah," tutur Tubagus seusai meninjau lokasi.
Selain Hutap tahap III, Kementerian PUPR juga membangun Hutap lainnya di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku (tahap I) yang selesai pada 1 Desember 2022 dan Desa Murnisari, Kecamatan Mande (tahap II) pada 27 Desember 2022.
(aqi/das)