Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung menawarkan konsep bangunan mixed use untuk mengatasi pertumbuhan penduduk di Jakarta. Ia menjelaskan satu bangunan bisa dijadikan sekolah, ruang kerja, dan hunian sekaligus.
Hal itu disampaikan oleh Pramono saat Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Awalnya, Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil (RK) memberikan pertanyaan mengenai cara menghitung konsep koefisien luas bangunan untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang ideal di Jakarta.
Pramono pun menjawab akan memanfaatkan lahan-lahan milik pemerintah Jakarta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai tempat hunian. Ia akan mengembangkan kantor pemerintahan dan sekolah menjadi hunian vertikal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan mengembangkan kantor-kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor desa, sekolah-sekolah yang ada untuk dibuat hunian ke atas menjadi mixed use. Sehingga dengan demikian apa yang akan kami lakukan? Misalnya sebagai contoh konkret di Jakarta Selatan di Blok S ada sekolah dengan luas 1,1 hektare. Muridnya hanya 120 (orang), rata-rata mereka jam 3 (atau) jam 4 sudah nggak ada kegiatan," katanya dalam acara debat tersebut, Minggu (17/11/2024).
Ia menjelaskan konsepnya, yakni sejumlah lantai akan memiliki fungsi tersendiri. Contohnya bangunan terdiri dari lima lantai, tiga lantai pertama digunakan sebagai sekolah. Sekolah ini akan diberikan fasilitas lebih lengkap, seperti ada lapangan olahraga.
Sedangkan dua lantai di atasnya menjadi ruang kerja atau coworking space. Lalu, akan ditambahkan sejumlah lantai di atasnya sebagai hunian.
"Karena daerah sana adalah daerah premium, tentunya yang menghuni adalah middle class up. Bagaimana dengan yang lainnya? Hampir semua tempat yang dimiliki oleh BUMD maupun pemerintah kita bisa gunakan untuk itu," tuturnya.
Selain itu,, Pramono pun membuka debat malam ini dengan menyampaikan untuk menata kawasan kumuh di Jakarta. Menurutnya, kawasan kumuh menjadii gambaran ada disparitas sosial yang terjadi di Jakarta.
"Jakarta bukan tentang SCBD, Sudirman, Menteng, Gatot Subroto saja. Setelah hampir 2,5 bulan berkeliling Jakarta, kami mendapati 445 RW kampung kumuh," kata Pramono.
Ia mengatakan pihaknya tak hanya akan menata kampung kumuh tersebut, tetapi sekaligus menyediakan hunian layak dan terjangkau.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)