.webp)
Tempat ini telah berdiri sejak lebih dari 900 tahun yang lalu dan telah melalui banyak peristiwa penting. Dilansir detikTravel, Jumat (1/11/2024) kastil ini dulunya adalah sebuah benteng dan tempat tinggal bangsawan.
Pada masa perang, hukuman mati atau bahkan kematian yang misterius sering terjadi. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah kisah Alexander Stewart dari Albania yang melarikan diri dengan cara menusuk mati para penjaga penjara dan membakar mereka.
Lalu, cerita mengenai penyihir bernama Janet Douglas dari Glamis yang dibunuh dengan cara dibakar di tiang gantungan. Seorang ahli pipa juga dikabarkan hilang di dalam kastil dan tidak pernah ditemukan lagi hingga saat ini.
Tidak hanya itu, kastil ini juga sempat menjadi tempat populer di kalangan paranormal pada 2001. Sekitar 200 paranormal dari 9 kelompok berbeda menjelajahi kastil ini.
Area yang disebut paling menyeramkan dari kastil ini berada di bawah tanah. Area ini pernah diisolasi pada saat wabah Black Death menyebar di daerah tersebut. Pada saat itu korban-korban wabah Black Death dikumpulkan di sana dan dikurung sampai mati.
Wabah Black Death menyerang Eropa pada tahun 1600-an. Wabah tersebut menyerang kulit seperti bisul yang berwarna hitam di seluruh badan penderita. Penyakit ini menular dan mematikan, sehingga penderitanya diisolasi ke dalam Mary Kings Close.
Setelah Kastil Edinburgh dibuka sebagai tempat wisata, setengah dari wisatawan mengaku bertemu dengan makhluk halus dan beberapa lainnya tidak merasakan apa-apa. Pengalaman mistis yang mereka alami seperti mendapati bayangan bergerak cepat, suhu ruangan turun dengan drastis dan pakaian mereka seperti ditarik-tarik.
 kastil Foto: (Titry Frilyani/d'Traveler) |
Sejarah Kastil Edinburgh
Melansir dari situs resminya, Kastil Edinburgh adalah salah satu tempat berbenteng tertua di Eropa. Tempat ini pernah menjadi kediaman kerajaan, pos militer, hingga penjara. Tempat ini penuh dengan banyak kisah menarik.
Lokasi kastil ini berada di sebuah bukit yang cukup tinggi dari lahan sekitarnya. Lokasi ini pada masa peperangan dinilai strategis. Kastil ini juga sempat direbut oleh kelompok lawan. Pada tahun 1314, Skotlandia merebut kembali kastil tersebut dari Inggris dalam serangan malam, dipimpin oleh Thomas Randolph, keponakan dari Robert the Bruce.
Kastil ini juga merupakan rumah dari Ratu Margaret hingga ia meninggal pada tahun 1093. Setelah Ratu Margaret meninggal, dibangun sebuah kapel bernama Kapel St Margaret yang hingga kini digunakan sebagai venue pernikahan dan pembaptisan.
Ada pula aula Besar yang dibangun pada 1511 untuk Raja James IV yang merupakan tempat jamuan makan besar dan acara kenegaraan. Namun Raja James IV tidak bisa menikmati fasilitas tersebut, ia meninggal dalam Pertempuran Flodden pada tahun 1513, melawan pasukan Inggris yang dikirim oleh saudara iparnya, Raja Henry VIII dari Inggris.
Detail menarik dari bangunan Kastil Edinburgh adalah pada bagian atas pintu Istana Kerajaan terdapat inisial MAH berlapis emas. MAH adalah singkatan untuk Mary Queen of Scots dan suami keduanya Henry Stewart, Lord Darnley.
Setelah 'Union of the Crowns' atau penyatuan mahkota Skotlandia dan Inggris pada tahun 1603, Kastil Edinburgh jarang dikunjungi oleh raja yang berkuasa. Pada 1650-an kastil ini justru berkembang menjadi pangkalan militer. Pertahanan area kastil dibangun kembali dan dilengkapi.
Sekitar 600 tentara ditempatkan di barak baru yang dibangun selama Perang Napoleon dengan Perancis. Barak ini masih digunakan oleh militer di sana sampai sekarang. Sekitar tahun 1757 dan 1814, salah satu area di kastil tersebut digunakan sebagai tempat tahanan bagi ratusan tawanan perang.
(aqi/aqi)
