Harga rumah seken di beberapa wilayah Indonesia mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya ada di Denpasar, Makassar, dan Surakarta.
Menurut laporan Rumah123 Flash Report edisi Oktober 2024, harga rumah seken di Makassar naik 13,3%, di Surakarta 4,6%, dan di Denpasar 4,5%. Head of Research Rumah123, Marisa Jaya mengatakan naiknya harga rumah seken di Makassar terjadi karena wilayah tersebut sedang terjadi pengembangan infrastruktur besar seperti proyek tol, jalur kereta api, dan pelabuhan.
Sementara itu, naiknya harga rumah seken di Surakarta terjadi karena adanya perkembangan di sektor bisnis, pendidikan, pariwisata, dan budaya. Lalu di Denpasar, harga rumah seken naik karena di sana merupakan destinasi wisata global yang mendongkrak permintaan properti premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari segi perbandingan permintaan (enquiries) di antara tiga kota tersebut, sejak Januari 2024 lalu, Denpasar merupakan kota yang menunjukkan pertumbuhan cukup konsisten, meski pada bulan September mengalami perlambatan. Secara year to date, Januari-September 2024, permintaan hunian seken yang dijual di Denpasar tumbuh 24,8%, Makassar 19,7% dan Solo turun 23,9%.
Sementara Surakarta menunjukkan tren permintaan yang cukup fluktuatif dibandingkan Denpasar dan Makassar. Misalnya, pada bulan Maret hingga April 2024 terjadi lonjakan permintaan di Surakarta hingga 2 kali lipat, kemudian kembali mengalami penurunan di bulan-bulan selanjutnya.
Dari data yang diberikan, tercatat Denpasar memiliki proporsi orang yang ingin menyewa rumah seken sebesar 58,7% dan di Makassar sebesar 56,9%. Hal ini cenderung berbeda karakter di Surakarta, di mana sepanjang tahun ini masih didominasi oleh orang yang berminat pada rumah yang dijual, yaitu sebesar 63,7%.
Denpasar menunjukkan preferensi berdasarkan harga yang cukup berbeda dibandingkan dua kota lainnya. Denpasar sangat diminati para pencari properti segmen kelas menengah dan menengah atas, dengan preferensi untuk rumah dengan segmen harga Rp 1-3 miliar sebesar 45,2%, sementara Surakarta dan Makassar segmen harga yang lebih diminati adalah di rentang Rp 400 juta-Rp 1 miliar yaitu masing-masing 31,9% dan 42,3%.
Pada segmen rumah di atas Rp 5 miliar, proporsi yang cukup besar dialami oleh Surakarta (12,3%) dan Denpasar (11,4%), sedangkan Makassar 8,2%. Di Denpasar, pada segmen menengah-bawah yakni di rentang harga Rp 400 juta hanya mencatatkan 2,7% proporsi permintaan, sementara Makassar 22,2% dan Surakarta mencapai 26,2%.
(abr/zlf)