Debat pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta telah dilakukan pada Minggu (27/10) malam. Dalam debat tersebut, terdapat beberapa hal yang disampaikan salah satunya terkait pemenuhan kebutuhan hunian.
Paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono serta paslon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno sepakat bahwa dalam pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di Jakarta harus menggunakan hunian vertikal. Hal itu karena keterbatasan lahan yang ada.
Walau demikian, keduanya memiliki pandangan berbeda terkait lokasi pembangunan hunian vertikal tersebut. Berikut informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RK Usul Bangun Hunian di Atas Pasar Tanah Abang
Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil (RK) mengusulkan bagian atas pasar tanah abang akan dibuat hunian. Dengan demikian, warga tanah abang bisa tinggal di sana agar tidak jauh dari pusat kota.
Hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Kang Emil ini saat Debat Kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Awalnya, moderator membacakan pertanyaan mengenai cara merevitalisasi Pasar Tanah Abang agar tetap ramai. Salah satu caranya adalah merevitalisasi Pasar Tanah Abang agar bagian atasnya dapat digunakan sebagai hunian.
"Dan juga saya menemukan data waktu saya blusukan ke Tanah Abang masih ada tanah Pasar Jaya yang satu lantai sehingga kita konsepkan nanti di sana ada pasar bentuk baru temanya misalkan ternak tapi di atasnya ada hunian untuk Gen Z anak-anak Tanah Abang bisa tetap tinggal di pusat kota untuk meramaikan ekonomi Tanah Abang," katanya dalam acara debat tersebut, Minggu (27/10/2024).
Rano Karno Akan Bangun Hunian TOD
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 3, Rano Karno berjanji akan menyediakan hunian yang berintegrasi dengan transportasi publik atau berbasis Transit Oriented Development (TOD). Hal ini menjadi salah satu upaya untuk menanggulangi inflasi di Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Rano Karno ketika ditanya bagaimana solusi untuk mengendalikan inflasi pangan tanpa produk impor. Awalnya, ia menjawab akan menciptakan pangan murah dan memperpendek kontrak kerja sama dengan kontrak farming dengan kelompok tani. Pihaknya juga akan menciptakan pasar agar harga pangan bisa jadi murah.
"Yang kedua untuk hunian dan Transit Oriented Development menyediakan hunian yang berintegrasi dengan transportasi publik dengan prinsip yang dikatakan Transit Oriented Development ini," tutur pria yang akrab disapa Bang Doel dalam acara Debat Kedua Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Terkait transportasi publik, Rano Karno berjanji untuk menyediakan TransJabodetabek, serta angkutan untuk jarak 500 meter sehingga rumah-rumah bisa terjangkau transportasi publik. Pihaknya juga akan menambah rute dan armada bus yang beroperasi hingga headway atau waktu tunggu sekitar 3 menit. Ia juga akan menggratiskan transportasi publik seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan Jaklingko untuk 15 golongan masyarakat di Jakarta.
Rano Karno Usul Bangun Hunian Vertikal di Atas Kantor Pemda
Rano Karno juga mendorong pembangunan hunian vertikal di Jakarta. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan hunian dan menekan inflasi di Jakarta.
Ia mengatakan, pembangunan hunian vertikal bisa dilakukan di atas kantor pemerintah daerah. Ia mencontohkan, kantor kecamatan akan berada di bagian bawah gedung sementara bagian atasnya merupakan hunian.
"Kita akan menggunakan fasilitas atau lahan-lahan milikpemda. Misalnya tadi dikatakan kecamatan, kelurahan, kita bangun ke atas. Nah itu di bawahnya kantor kecamatan di atasnya lantai dua-tiga bisa jadi pasar, kemudian ke atasnya bisa jadi permukiman. Itulah salah satu solusi, memang bukan satu-satunya solusi tapi harus dimulai kalau tidak kita akan begini-begini saja" kataRanoKarnokepada wartawan seusai acara Debat KeduaPilgubJakarta 2024 diAncolpada Minggu (27/10/2024).
(abr/abr)