Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan memperiapkan program transmigrasi untuk pemerataan ekonomi dan pembangunan. Rencananya dalam program tersebut akan diberikan beberapa insentif, salah satunya berupa lahan.
Dilansir detikFinance, Program ini diharapkan dapat mendorong para transmigran agar bersedia dipindahkan ke wilayah lain. Dengan begitu terjadi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah di Indonesi dan memperkuat apa yang sudah ada. Tergetnya transmigrasi ini akan berfokus ke wilayah Indonesia timur seperti Nunukan Kalimantan Utara, Mamuju Sulawesi Barat, serta Merauke di Papua Selatan.
"Kementerian Transmigrasi ini bisa membantu mempercepat pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan, termasuk di antaranya kawasan Indonesia Timur, agar bisa direncanakan dan dijalankan program-program transmigrasi," kata AHY, di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, seperti yang dikutip Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, terkait insentif yang akan diberikan untuk program transmigrasi ini agar semakin banyak masyarakat yang bersedia dipindahkan. Selain itu, perlu ada kepastian lapangan pekerjaan dan penghasilan yang sesuai jika nantinya mereka tinggal di kawasan baru tersebut.
"Harus ada insentif yang baik dalam arti kenapa masyarakat bisa bersemangat untuk pindah ke suatu lokasi yang jauh dari tempat tinggal atau kampung halamannya karena ada harapan baru. Membangun harapan itu adalah tugas negara, tugas pemerintah termasuk kementerian transmigrasi.Tentu jika ada mata pencaharian atau lapangan pekerjaan sekaligus penghasilan yang baik," ujarnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Danton Ginting Munthe mengungkapkan insentif tersebut belum diputuskan, masih dipelajari. Namun, sebagai gambaran kemungkinan akan ada bantuan berupa rumah dan lahan untuk bercocok tanam.
"Tentunya kita memberikan bantuan rumah, lahan untuk tanaman tanaman kering itu 2 hektare per kepala keluarga. Kemudian untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan calon transmigran. Kemudian perbekalan selama dia tinggal di lokasi transmigrasi khususnya jaminan hidup selama 1 tahun," jelas Danton, ditemui di lokasi yang sama.
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menambahkan langkah pertama yang akan melakukan adalah mengubah pemikiran terkait transmigrasi. Menurutnya, status sebagai seorang transmigran masih kerap dipandang sebelah mata sebagai kaum terpinggirkan.
"Mereka adalah para patriot bangsa yang bekerja untuk negara dalam rangka ketahanan dan kedaulatan pangan. Kemudian mengentaskan kemiskinan, juga memperbaiki taraf hidup yang lebih baik. Kalau misalkan mereka tinggal di kota-kota besar tidak punya pekerjaan, tentu konflik, kesenjangan sosial juga akan lebih tinggi," ujar Iftitah.
Program ini nantinya akan dijalankan oleh Kementerian Transmigrasi yang berada di bawah pengawasan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. AHY mengatakan ke depannya akan banyak kolaborasi antar Kementerian di bawah Kementerian Koordinatornya.
"Kita harapkan kolaborasi antara Kementerian Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, termasuk Perhubungan, ATR/BPN, bisa mempercepat proses transmigrasi sehingga orang yakin berpindah tempat itu. Bukan hanya mengembara tanpa tujuan tetapi justru ada kejelasan, ada kepastian karena disiapkan infrastruktur yang mendukung bukan hanya kehidupan tapi juga pekerjaan dan produktivitasnya," kata AHY.
(aqi/zlf)