.webp)
Indonesia memiliki program 3 juta rumah untuk memudahkan masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan tempat tinggal dengan harga terjangkau. Rencananya program ini akan dimulai 2025 mendatang. Kebijakan serupa ternyata juga berlaku di negara lain, salah satunya adalah Singapura.
Melansir dari Channel News Asia, Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee mengungkapkan dua kawasan di Utara Singapura akan dikembangkan sebagai lokasi perumahan baru. Dua kawasan ini adalah Sembawang Utara dan Woodlands North Coast yang nantinya akan tersebar sekitar 14.000 rumah baru dan 12.000 rumah susun umum.
Rencana ini ia ungkapkan pada upacara penghargaan Dewan Perumahan dan Pembangunan (HDB) pada Selasa (22/10/2024) lalu. Ia menyebut proyek ini bernama Proyek Build-to-Order (BTO) yang akan dikerjakan mulai 2025 mendatang dan akan dibangun secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya akan menyediakan pasokan rumah yang terjangkau dalam jumlah besar bagi warga Singapura yang ingin tinggal di wilayah utara, khususnya bagi keluarga yang ingin tinggal dekat dengan orang tua mereka untuk saling menjaga dan mendukung," kata Desmond Lee seperti yang dikutip pada Rabu (23/10/2024).
Direktur Senior Analisis Data di Huttons, Lee Sze Teck menambahkan BTO di Sembawang North dan Woodlands North Coast merupakan BTO Standar. Harga rata-rata flat yang akan dijual di Sembawang Utara dan Woodlands North Coast masing-masing adalah S$590,000 atau sekitar Rp 6,9 miliar (Kurs Rp 11,837) dan S$540,000 atau Rp 6,3 miliar. Rumah ini terdiri dari 4 kamar tidur.
"Harga flat empat kamar di dua BTO ini bisa mulai dari S$350.000 (Rp 4,1 miliar)," ucap Sze Teck.
Sembawang Utara merupakan kawasan seluas 53 hektar di kota Sembawang. Sebanyak 10.000 unit rumah berupa 8.000 unit flat BTO dan 2.000 unit rumah swasta nantinya akan dibangun di kawasan ini .
Konsep pengembangannya akan terinspirasi dari sejarah kawasan tersebut yang merupakan bekas kawasan pangkalan Angkatan Laut Inggris pada masa penjajahan. Elemen desain rumah yang akan diterapkan memiliki halaman, atap bernada, dan pola geometris yang mencolok yang terinspirasi dari bungalow kolonial.
Kemudian, untuk proyek BTO di Woodlands North Coast akan diluncurkan pada Februari 2025. Singapura menyiapkan lahan 21 hektar untuk proyek pembangunan 4.000 rumah baru. Sasaran penghuninya adalah pasangan muda dan keluarga.
"Ini akan menawarkan pemandangan tepi laut Selat Johor dengan Admiralty Park dan Woodlands Waterfront Park di dekatnya," imbuhnya.
Selain perumahan, di kawasan ini juga akan tersedia ruko-ruko dan area komersial untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sana.
Harga rumah yang disebut terjangkau di Singapura jelas sangat jauh bila dibandingkan dengan harga rumah murah di Indonesia. Sebagai contoh, rumah subsidi di Indonesia dipatok harganya sekitar Rp 180 jutaan.
(aqi/zlf)
