.webp)
Kuburan di Indramayu ditempeli stiker 'Disegel' pada batu nisannya. Stiker tersebut berwarna hijau dan putih dengan tulisan besar 'Disegel' dan terdapat logo Pengadilan Negeri (PN) di atasnya. Kepala Desa mengaku tidak pernah mendapat laporan dari PN soal penyegelan kuburan di daerahnya.
"Kalau memang segel itu dikeluarkan oleh Pengadilan tentu yang kami tahu Pengadilan akan berkoordinasi dengan desa," Kuwu Desa Panyindangan Kulon, Ono Daryono seperti yang dilansir dari detikJabar pada Selasa (15/10/2024).
Ono mengungkapkan baru mengetahui kabar penyegelan ini setelah video kejadian tersebut viral. Dia hanya sempat menerima laporan jika ada keributan soal tanah. Namun, masalah tersebut saat ini sudah masuk tahap penyelesaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini pihak desa tidak tahu menahu soal penyegelan bahkan tahunya dari viral di media sosial," ujarnya.
"Waktu itu ada pengaduan dari warga saya ke rumah saya bahwa ada ribut. Di sini sih bukan ribut, ngosrek (bebersih kuburan). Dikatakan ribut tanah ini masih dalam penyelesaian. Pemilik tanah itu masih menyerahkan ke pengacara," jelas Ono.
Lokasi kuburan yang banyak ditempeli stiker penyegelan tersebut berada di Blok Pecuk Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Menilik dari video yang tersebar di media sosial, kondisi kuburan tersebut ada yang masih rapih, ada pula yang sudah miring atau rusak pada bagian luarnya.
Stiker 'Disegel' tersebut, ditempelkan pada nisan yang terbuat dari batu maupun kayu. Selain tertera logo PN, dalam stiker tersebut juga tertulis nomor perkara No.30/pid.B/2022/PN.idm. Dari puluhan makam yang tertempel stiker, beberapa di antaranya kondisinya sudah rusak hilang dan ada pula yang dicopot.
Warga yang berada di tempat menyaksikan kuburan keluarganya ditempeli stiker 'Disegel' cekcok dengan pengunjung lain. Mereka saling sahut menyahut menegaskan hak milik tanah kuburan keluarga mereka.
Artikel ini telah tayang di detikJabar
(aqi/aqi)
