Setelah fase 1A rampung, PT MRT Jakarta (Perseroda) melanjutkan pembangunan jalur LRT Jakarta untuk fase 1B. Pembangunan ini merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta Utara.
Dilansir dari detikFinance, progres pengerjaannya saat ini telah mencapai 26,64% per Agustus 2024 lalu. Pengerjaannya dibagi menjadi dua bagian yakni di lintasan untuk pemasangan rel dan ada pula yang di luar lintasan untuk melakukan proses finishing.
Nantinya, perjalanan dari Kelapa Gading, Jakarta Utara menuju Manggarai tidak perlu transit dengan transportasi umum lain. Perjalanan hanya cukup transit di dalam stasiun sehingga menghemat waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya kelanjutan pembangunan LRT Jakarta fase 1B ini juga mengukuhkan Manggarai sebagai kawasan pusat transit transportasi massal di Jakarta ke kawasan sekitarnya.
Di sisi lain, adanya proyek pembangunan LRT Jakarta fase 1B ini juga dinilai berdampak baik bagi sektor properti. Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Yunus Karim mengungkapkan setiap pembangunan transportasi memberikan dampak positif pada minat masyarakat untuk membeli hunian di dekatnya.
"Pada dasarnya memang kalau ada infrastruktur, khususnya transportasi, itu memang diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap properti karena pada dasarnya faktor aksesibilitas menjadi salah satu pertimbangan bagaimana pembeli saat mencari properti," kata Yunus kepada detikProperti pada Kamis (3/10/2024).
Menurutnya bukan hanya properti di daerah Kelapa Gading di utara saja yang akan terkena dampaknya dari perpanjangan rute ini, melainkan sepanjang jalur LRT Jakarta yakni dari Utara, Timur, hingga ke Selatan.
"Jadi di sekitar stasiun tadi, Kelapa Gading, mungkin yang jalurnya tadi ya, sebanyak jalurnya dia dan sekitar stasiun itu yang nanti akan lebih banyak terdampaknya. So far ya, sebatas Kelapa Gading ke Manggarai aja sih, di sekitar stasiun itu yang paling besar dampaknya," ungkap Yunus.
Namun, dia juga mengingatkan selain lokasi properti tersebut yang strategis, hunian tersebut juga harus didukung oleh fasilitas lainnya. Mulai dari tempat hiburan, area pendidikan, hingga fasilitas kesehatan.
"Fasilitasnya baik dari pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, biasanya faktor-faktor itu yang akan dicari orang ketika mereka mencari perumahan untuk dibeli. Jadi mungkin memang pasti ada hal lain, faktor lain selain transportasi umum. Tapi dengan adanya terbuka fasilitas baru, itu tentu harapannya akan menarik minat lebih tinggi lagi," jelasnya.
(aqi/zlf)