.webp)
Proyek infrastruktur yang terus dibangun khususnya dekade ini telah membuat perkembangan yang luar biasa. Aksesibilitas di kawasan besar Jabodetabek saat ini semakin mudah dan lancar karena sudah banyak tersambung akses jalan tol. Hingga beberapa tahun ke depan masih akan ada beberapa jalan tol baru yang akan dioperasionalkan yang akan membuat konektivitas antar wilayah kian mudah.
Infrastruktur telah membuat banyak kawasan yang dulunya disebut "daerah pinggiran" menjadi tidak relevan lagi terlebih sejak banyak dibangun kota-kota mandiri baru. Kota mandiri ataupun township itu telah banyak menjadi hub hingga destinasi baru untuk hunian, aktivitas ekonomi, hingga lifestyle.
Kemudahan aksesibilitas yang ditopang perkembangan infrastruktur itu juga telah menjadi solusi bagi kalangan pekerja untuk menentukan lokasi huniannya. Pilihan lebih beragam karena kalangan pengembang bisa menghadirkan produk hunian di lokasi-lokasi yang dekat dengan pusat fasilitas yang ditunjang dengan kemudahan aksesibilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembang GNA Group mengoptimalkan situasi ini dengan menghadirkan perumahan yang menyasar khusus kalangan pekerja supaya mudah mengakses hunian pertama (first time home buyer). Lokasinya di Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten atau perbatasan antara Parung Panjang dengan Kabupaten Tangerang.
"Kami sangat diuntungkan dengan perkembangan infrastruktur dan terlebih lagi konsumen kami yang sudah membeli. Golden Flower diluncurkan bulan September 2021 dengan harga perdana Rp300 juta dan sekarang untuk tipe yang sama sudah Rp600 juta. Artinya kenaikannya mencapai dua kali lipat hanya dalam kurun waktu tiga tahun," ujar Direktur Utama GNA Group Gregorius Gunho kepada detikproperti, Minggu (28/9/2024).
Penghuni akan dimudahkan dengan aksesibilitas yang mudah termasuk pilihan transportasi publik yang juga dekat sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi saat ke kantor. Perumahannya diapit oleh tiga exit tol yang semuanya bisa ditempuh di bawah 20 menit melalui tol Legok, tol Karawaci, dan tol Serbaraja. Ke Bandara Soekarno Hatta cukup satu jam melalui tol Kunciran dan hanya butuh waktu 5 menit ke Stasiun Parung Panjang.
Golden Flower dikembangkan di atas lahan seluas 3,1 hektar yang akan mencakup 219 unit rumah 1-2 lantai. Tipe rumahnya mulai 21/50, 31/50, 21/60, 31/60, 36/72, 47/84, dan tipe dua lantai 48/60, 53/60, 62/60, 48/72, 53/72, dan 62/72. Saat ini kawasannya telah dihuni dan sudah sangat hidup dengan fasilitas taman, clubhouse, kolam renang, hingga shuttle car untuk ke berbagai lokasi strategis di kawasan.
Direktur GNA Group Bernadeta Ratna Niken mengatakan, Golden Flower dikembangkan dengan memanfaatkan kontur lahan yang ekstrim dan iklim kawasan yang masih sejuk untuk menghadirkan hunian yang hijau dan asri melalui penerapan konsep modern dan sustainable development namun tetap dengan harga yang affordable.
"Tuntutan hunian yang dibutuhkan keluarga muda kami terapkan di perumahan ini dan itu menjadi concern kami untuk menghadirkan hunian yang sehat ditunjang dengan view asri. Penerapan konsep hunian seperti ini yang menjadi tren kekinian khususnya setelah kesadaran yang tinggi setelah kita hidup dengan pandemi," katanya.
Golden Flower memiliki jalan utama yang lebar dengan lahan berkontur selain beberapa fasilitas yang dibutuhkan penghuni. Mengutip www.goldenflower.com, sesuai namanya ada taman tengah yang dipenuhi dengan ragam vegetasi berupa pohon besar maupun bunga. Setiap unit rumahnya dirancang memiliki layout yang bisa mengoptimalkan paparan udara dan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Sementara itu General Manager Golden Flower Roni Sinaga menjelaskan, dengan berbagai keunggulan konsep hunian, lokasi, hingga fasilitas lengkap, unit rumah yang ditawarkan sangat cocok untuk kalangan pekerja urban terlebih dengan tren penurunan suku bunga KPR.
"Ada banyak kemudahan yang kami tawarkan ditambah kemudahan kredit dari bank yang bekerja sama dengan kami. Rumah di Golden Flower bisa dibeli dengan dana awal hanya Rp5 juta (all in) dan nantinya cicilan KPR mulai Rp3 jutaan per bulan. Enaknya lagi ke berbagai fasilitas di township semuanya serba dekat mau pendidikan, rumah sakit, komersial, maupun entertainment," jelasnya.
(dna/dna)
