BPN Mau Utang Rp 9,7 T ke Bank Dunia untuk PTSL, AHY: Masih Negosiasi

BPN Mau Utang Rp 9,7 T ke Bank Dunia untuk PTSL, AHY: Masih Negosiasi

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Selasa, 17 Sep 2024 13:45 WIB
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Jakarta -

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sedang membidik pinjaman lunak dari Bank Dunia atau World Bank. Jumlah pinjamannya sebesar US$ 635 juta atau Rp 9,7 triliun (kurs Rp 15.341).

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Bank Dunia telah bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN sejak 5 tahun lalu dan pada saat ini pihak Bank Dunia sudah menunjukkan itikad untuk memperpanjang kerja sama tersebut. Terkait pinjaman lunak sebesar US$ 635 juta dari Bank Dunia, kata AHY, masih dalam tahap negosiasi.

"Ini berangkat dari apresiasi Bank Dunia terhadap kinerja dan progres yang dicapai oleh pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal ini Kementerian ATR/BPN. Oleh karena itu, sekarang pada tahapan menegosiasikan," ujar AHY di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu ini menjadi domain kewenangan dari Kementerian Keuangan karena bicara kerja sama dengan Bank Dunia memang seperti itu prosedurnya," tambahnya.

AHY mengungkapkan, pihaknya hanya fokus untuk menyusun rancangan atau roadmap untuk kerja sama prioritas program-program unggulan yang akan dihadirkan 5 tahun ke depan. Contohnya, seperti 5 tahun ini program unggulan yang fokus pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dalam 5 tahun ke depan bisa saja berbeda program unggulan yang akan dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Jadi sifatnya adaptif, bisa di-adjust dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan tapi secara umum, Ini sebagai bentuk itikad baik kerja sama antara lembaga, termasuk Bank Dunia dan institusi-institusi lainnya," pungkasnya.

Sebelumnya, AHY mengatakan Kementerian ATR/BPN sedang membidik pinjaman lunak dari Bank Dunia sebesar US$ 635 juta. Awalnya, di hadapan Anggota Komisi II DPR RI, AHY menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN telah memperoleh pinjaman lunak sebesar US$ 200 juta atau Rp 3 triliun dari Bank Dunia untuk program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Pinjaman itu diperoleh dalam 5 tahun terakhir.

"Dalam lima tahun terakhir, kita mendapatkan pinjaman sebesar US$ 200 juta dari Bank Dunia untuk PTSL. Program ini dinilai berhasil oleh Bank Dunia," kata AHY di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).

AHY menyebutkan, karena keberhasilan program PTSL, dia sempat diundang untuk mewakili tidak hanya Indonesia, tetapi benua Asia untuk berbagi cerita kesuksesan PTSL. Undangan diperoleh AHY dalam agenda World Bank Conference di markas Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat.

Oleh sebab itu, melihat apresiasi Bank Dunia, AHY mengatakan pihaknya saat ini sedang menegosiasikan pinjaman tambahan. AHY menuturkan bahwa Bank Dunia kemungkinan besar bakal memberikan bantuan pinjaman lunak tersebut.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads