Pusat perbelanjaan atau mal mulai kembali menggeliat. Untuk meningkatkan tingkat kunjungan ke mal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya menambah area 'nongkrong' atau tempat berkumpul untuk para pengunjung.
Hal itu karena para pengunjung pusat perbelanjaan tidak hanya berbelanja di sana, tetapi juga melakukan aktivitas lainnya misalnya bercengkerama dengan teman-temannya. Maka dari itu, mengubah pusat perbelanjaan menjadi tempat nongkrong dan destinasi gaya hidup tetap menjadi hal penting saat ini.
"Pengembangan ritel baru di Jakarta mengalami tingkat komitmen penyewa yang meyakinkan, dengan banyak proyek yang berhasil mengamankan sejumlah besar penyewa sebelum dibuka. Keberhasilan ini disebabkan oleh pilihan lokasi strategis dan konsep desain yang inovatif," kata Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riteler terutama pada sektor gaya hidup dan F&B, tetap optimis. Bioskop dan supermarket terus menjadi daya tarik utama, sementara peritel mode, khususnya dalam kategori alas kaki, yakin dapat memanfaatkan tren gaya hidup aktif yang tengah berkembang saat ini.
Sementara untuk pasar ritel di Surabaya, dalam upaya mencapai keunggulan di industri ritel, para pengembang yang memiliki pemikiran cukup jauh sedang mengoptimalkan ruang ritel yang sebelumnya tidak dihuni. Hal itu termasuk menambahkan opsi tempat makan ruang terbuka (alfresco), menerapkan desain interior kreatif, dan memaksimalkan penggunaan atrium mal untuk berbagai acara.
Menurut Ferry, strategi-strategi tersebut menjadi komponen kunci dari upaya para pemilik properti untuk meningkatkan pengalaman berbelanja secara menyeluruh dan menarik tidak hanya bagi penyewa tetapi juga pengunjung.
Saat ini, para pemilik mal lebih fokus pada peningkatan perbaikan layanan untuk menarik lebih banyak pengunjung dibandingkan segera menyesuaikan harga sewa. Kenaikan kecil bisa terjadi saat pemilik mal melihat peluang untuk menaikkan harga sewa, terutama pada mal dengan tingkat hunian yang tinggi.
Walau demikian, pengembang juga harus tetap berhati-hati dalam menaikkan harga sewa. Sebab, dinamika setiap zona dan lantai perlu untuk dipahami.
Seperti perbedaan dalam aktivitas pengunjung, sangat penting untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan strategi tenancy-mix yang efektif. Mengenali hal di atas tentu akan membantu pengembang membuat keputusan yang tepat dan menguntungkan semua pihak.
(abr/abr)