Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi maju sebagai Calon Gubernur Jakarta setelah mendaftar hari ini. Ridwan Kamil akan berpasangan dengan Suswono, yang merupakan mantan Menteri Pertanian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ridwan Kamil yang lahir dan besar di tanah Jawa Barat kini ikut bertarung demi menjadi orang nomor satu di Jakarta. RK, sapaan akrabnya, siap hijrah dari 'Burung Mengepak' menjadi 'Berkebaya'.
Dua istilah tersebut adalah penggambaran rumah adat di dua daerah, yaitu Jawa Barat dan Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawa Barat punya beberapa jenis rumah adat. Salah satunya adalah Julang Ngapak. Julang Ngapak diambil dari bentuk atap yang menyerupai sikap burung yang tengah mengepakkan sayapnya.
Di rumah adat satu ini, terdapat bentuk atap Julang Ngapak yang melebar di kedua sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya, bentuk atap demikian menyerupai sayap dari burung julang (nama sejenis burung) yang sedang merentangkan sayap.
Bentuk atap "julang ngapak" ini telah dikenal oleh masyarakat Sunda sejak beberapa waktu yang lampau. Keterangan ini diperoleh dari buku Arsitektur tradisional daerah Jawa Barat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta.
![]() |
Jr. Maclaine pont pernah mengemukakan tentang bentuk atap pada "Sunda Besar" yang berceritakan bentuk suhunan yang mencuat di kedua ujungnya dan adanya tameng-tameng yang menggantung di depannya.
Di daerah Garut, Kuningan dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat rumah dengan bentuk atap Julang Ngapak ini masih sering ditemui.
Kini Ridwan Kamil siap berkontestasi dalam Pilgub DKI Jakarta. Sama halnya dengan Jawa Barat, Jakarta juga punya rumah adat tersendiri yang sarat makna dan filosofi.
Salah satu rumah adat Jakarta yang paling dikenal salah satunya disebut Rumah Kebaya. Alasan rumah tersebut dinamai Rumah Kebaya adalah karena bentuk atapnya yang meliak liuk seperti lipatan kebaya yang merupakan kain tradisional khas Betawi.
Dikutip dari Sampoerna Academy, Rumah Kebaya diakui secara resmi sebagai rumah adat Betawi. Warga Betawi juga memiliki beberapa jenis rumah adat.
Desain arsitektur dari rumah kebaya sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu area umum dan pribadi. Area umum terdiri dari ruang tamu dan teras. Biasanya area teras dari rumah kebaya ini identik dengan luas dengan tersedianya meja dan kursi.
![]() |
Kemudian, area pribadi Rumah Kebaya memiliki ruangan-ruangan seperti kamar, ruang makan, dapur, dan belakang rumah. Karena ini wilayah ini adalah area pribadi, maka ruangan ini pada umumnya hanya diizinkan untuk si pemilik rumah.
Selain itu, Rumah Kebaya biasanya juga memiliki kamar khusus untuk tamu yang diberi disebut dengan paseban.
Rumah Kebaya juga memiliki ornamen berupa gigi balang dan banji sebagai identitasnya. Gigi banjang berbentuk seperti papan segitiga. Simbol gigi banjang ini menggambarkan kejujuran dan kerja keras dari suku Betawi.
Sedangkan banji merupakan simbol seperti bunga matahari yang berfilosofi sebagai sumber kehidupan dan terang bagi penghuninya.
(zlf/dna)