.webp)
Tidak semua orang sukses bisa sampai di titik tersebut karena latar belakangnya cemerlang. Sebab, ada beberapa miliader dunia justru harus mulai dari 0 untuk bisa menyicipi manisnya hidup. Salah satu sosok miliader tersebut adalah Wu Yajun yang sempat menerima upah Rp 248 ribu per bulan, sebelum menjelma menjadi ratu properti di China.
Melansir dari Business Insider, Wu Yajun adalah perempuan kelahiran 1964 asal Chongqing, China, sebuah kota yang berpenduduk 30 juta orang. Saat usianya menginjak 16 tahun, Wu telah duduk di bangku kuliah di Universitas Politeknik Northwestern di Xian dan lulus dengan gelar sarjana teknik.
Setelah lulus, dia tidak langsung menjadi miliader, tetapi dia bekerja sebagai buruh dengan bayaran tidak seberapa yakni US$16 sebulan Rp 248 ribu (Kurs Rp 15.508). Dia dapat bertahan selama 4 tahun di sana, sebelum banting setir menjadi jurnalis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata pekerjaannya yang baru ini dapat mengubah jalan takdirnya. Setelah diterima di Kantor Berita China Shirong yang menangani masalah properti, dia berhasil menemukan suatu peluang yang tidak terpikirkan olehnya.
Dari pekerjaan ini, dia mulai mengenal bidang properti, orang-orang di dalamnya, dan aturan-aturan yang berputar di sana. Seiring waktu, dia semakin familiar dengan bidang tersebut dan memiliki relasi yang luas yang membuka matanya. Ditambah pada saat itu, dia mengalami beberapa masalah saat mencoba membeli flat pertamanya.
Dengan modal 10 juta yuan atau sekarang setara dengan Rp 21 miliar (Kurs Rp 2.172), Wu memberanikan diri mendirikan perusahaan properti miliknya sendiri. Dia tidak sendiri, pada saat itu dia mengajak suaminya, Cai Kui mengembangkan perusahaan bernama Chongqing Zhongjianke Real Estate Co Ltd.
Namun, nama tersebut tidak bertahan lama, Wu akhirnya mengganti nama perusahaan mereka menjadi Longfor Group Holdings.
Dua tahun setelah diluncurkan, Longfor menjual proyek perumahan pertamanya di Chongqing pada 1997 seharga US$157 atau Rp 340 ribu per meter persegi. Harga tersebut dua kali lebih besar dari pendapatan rata-rata rumah tangga di China pada saat itu.
Longfor kembali mencetak sejarah, perusahaan ini ditunjuk sebagai salah satu pengembang pusat perbelanjaan pertama di China. Saat ini, mal tersebut telah dikunjungi oleh 300 juta orang hingga 2017 lalu.
Setelah itu, semakin banyak proyek-proyek yang berdatangan kepada Longfor hingga dia bisa menyabet julukan sebagai salah satu pengembang besar di negaranya. Kini proyeknya telah tersebar di lebih dari 47 kota. Sementara, perusahaannya berpusat di Hong Kong.
Di balik kesuksesannya yang gemilang di bidang properti, rumah tangga Wu Yajun justru kandas pada 2012. Perceraiannya itu tidak mengubah posisi Wu sebagai CEO perusahaan dan pemegang saham tertinggi.
Bahkan pada 2017, Wu Yajun menduduki peringkat tujuh dalam daftar global miliader perempuan dengan kekayaan bersih sebesar US$4,6 miliar atau Rp 71 triliun. Melansir dari Forbes, Selasa (27/8/2024), nilai kekayaannya mencapai US$5,5 miliar atau Rp 85 triliun.
Saat ini Wu Yajun sudah lengser dari posisinya sebagai CEO sejak 2018 lalu. Meskipun turun dari kursi singgasananya, dia telah menyiapkan sang putri sebagai penggantinya. Dia telah menyerahkan 44% sahamnya kepada putrinya, Cai Xinyi, yang disebut oleh Longfor sebagai pemindahan kekayaan keluarga dan perencanaan kesuksesan.
Selama berkarir di bidang properti, Wu dikenal sebagai sosok yang tertutup dalam kehidupannya. Mulai dari dia menolak tampil di TV, menolak undangan wawancara, hingga tidak pernah memberikan tanda tangannya kepada sembarangan orang.
"Tidak ada yang perlu saya bicarakan. Saya hanyalah orang yang fokus pada bisnis saya sendiri," kata Wu Yajun.
(aqi/dna)
