Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengatakan dirinya memiliki ide gila ingin membuat apartemen di atas jalanan Jakarta. Nantinya bentuk bangunan tersebut mengangkang di atas jalan tersebut.
"Saya punya ide gila lagi pak, yang kalau aturan mengizinkan, ini akan saya terapkan pertama di Indonesia. Membangun apartemen di atas jalan," ucap RK di Kantor DPD Demokrat Jakarta, dikutip dari detikNews Jumat (23/8/2024).
Lebih lanjut, dia menyampaikan model bangunan di atas ruas jalan sudah biasa ditemukan di luar negeri. Model hunian seperti ini menurutnya dapat menghemat lahan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan jalan juga adalah lahan, cuma bentuknya jalan. Kan boleh bikin ada bangunan ngangkang. Di luar negeri sudah biasa. Jadi di bawah tol kota mobil lewat, di atas orang lagi work from home gitu," jelas RK.
"Turun ke bawah, bayangkan wajah yang saya rencanakan. Di atas pasar, di atas stasiun kereta, di tengah jalan," tambahnya.
Kelebihan dari apartemen dan bangunan di atas jalan ini adalah dapat menghemat waktu perjalanan, mengurangi polusi di Jakarta, hingga kualitas hidup penghuninya jadi lebih baik.
"Menghemat perjalanan, mengurangi polusi karena berkurangnya perjalanan, lebih bahagia, lebih sehat, jalan kaki, sepedaan, karena konsep Jakarta Baru menghadirkan hunian-hunian di tengah kota yang hari ini lahan mahal sekali. Nah itu salah satu fundamental yang sedang kami siapkan," sebutnya.
Ridwan Kamil menegaskan ide gilanya ini hanya bisa direalisasikan apabila sudah ada aturan yang mengizinkan.
Selain di atas jalan, Mantan Gubernur Jawa Barat itu juga akan memanfaatkan lahan di atas stasiun kereta api. Dia menyatakan telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal rencana tersebut.
Menurutnya, stasiun kereta api di Jakarta harus memanfaatkan lahan di atasnya atau kata lainnya bukan hanya dipakai sebagai stasiun saja.
"Saya sudah minta ke PT KAI, tolong studi juga, enggak boleh lagi di Jakarta ada stasiun-stasiun yang satu lantai. Semua stasiun harus ada apartemen juga, di Manggarai, di Dukuh Atas, mau di Tanah Abang, mau di Juanda, mau di mana, sama juga. Karena lahan itu mahal," paparnya.
(aqi/zlf)